Publisher Theme
Art is not a luxury, but a necessity.

Narasi Sex Berhubungan Bersama 2 Temannya di Villa

Bokep Viral2018 Bersama 2 Temannya di Villa – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Sex Dewasa 2018 Lautan Cinta Melayu Rogol. Saya ialah gadis berumur 19 tahun. teman-teman menjelaskan saya elok, tinggi 170, kulit putih dengan rambut lempeng sebahu. Saya termasuk terkenal antara teman-teman, dasarnya ‘gaul abis’. Akan tetapi saya mampu jaga kesucianku sampai.. Satu saat saya dan 6 orang teman Susi (19), Andra (20), Kelvin (22), Vito (22), Toni (23) dan Andri (20). habiskan berlibur dengan bermalam di villa keluarga Andri di Pucuk.

Narasi Dewasa Indonesia Susi meskipun tidak begitu tinggi (160) bertubuh padat dengan kulit putih, benar-benar seksi ditambah dengan ukuran payudara 36b-nya, Susi sudah pacaran lumayan lama dengan Kelvin. Antara kami bertiga Andra yang paling elok, badannya benar-benar pembagian tidaklah aneh jika si kekasih, Vito, benar-benar terpikat dengannya. Sementara saya, Andri dan Toni masih ‘jomblo’. Andri yang berdarah India sebetulnya senang dengan saya, ia cukup tampan namun bulu-bulu dadanya yang lebat kadangkala membuat saya takut, karena itu saya cuma memandang ia tidak lebih dari sekadar rekan.

Kelompok Album Narasi Sex Ngentot 2018 Bersama 2 Temannya di Villa
narasi seks,seks terkini,narasi seks 2018,narasi seks termewah,narasi seks opsi,narasi seks terbaik,narasi seks termegah,narasi seks terbaik,narasi seks terupdate,narasi seks terkomplet
Narasi Seks Asli Acara ke Pucuk kami awali dengan ‘hang-out’ disalah satu cafe populer di kota kami. Tengah malam baru datang di Pucuk dan secara langsung menggempur ruang tidur, kami semua tidur dikamar lantai atas. Udara dingin membuatku terjaga dan mengetahui cuma Susi yang terdapat sementara Andra entahlah ke mana. Rasa haus membuatku bergerak ke arah dapur untuk ambil minum. Saat melalui kamar belakang dilantai bawah, telingaku tangkap suara orang yang terlibat percakapan. Kuintip dari sela pintu yang terbuka, rupanya Vito dan Andra. Niat menyapa mereka saya batalkan, karena kusaksikan mereka sedang berciuman, awalannya ciuman-kecupan halus yang selanjutnya beralih menjadi lumatan-lumatan. Keinginantahuan akan lanjutan episode itu meredam langkahku ke arah dapur.

Episode kecupan itu semakin bertambah ‘panas’ mereka sama-sama memagut dan berguling-gulingan, lidah Vito menyebar seperti bagai ular ketelinga dan leher sementara tangannya menyelusup di dalam t-shirt meremas-remas payudara yang mengakibatkan Andra mendesah-desah, suaranya desahannya kedengar benar-benar sensual. Diungkapkannya t-shirt Andra dan lidahnya menyebar dan meliuk di putingnya, mengisap dan meremas-remas payudara Andra. Kemudian tangannya mulai merayap kebawah, mengelus-elus sisi peka yang tertutup g-string. Vito berusaha buka penutup paling akhir itu, tetapi kelihatannya Andra berkeberatan. Lamat-lamat kudengan perbincangan mereka.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

“Jangan To” tolak Andra.
“Mengapa sayang” bertanya Vito.
“Saya tidak pernah.. gituan”
“Karena itu dicoba sayang” rayu Vito.
“Takut To” Andra berargumen.
“Tidak ada apa-apa kok” lanjut Vito merayu
“Tetapi To”
“Begini dech”, potong Vito, “Saya cium saja, jika kamu tidak sukai kita stop”
“Janji ya To” sahut Andra ingin memberikan keyakinan.
“Janji” Vito memberikan keyakinan Andra.

Vito tidak menghabiskan waktu, dia buka t-shirt dan celana pendeknya dan nikmati lagi bukit kepuasan Andra yang cantik itu, perlahan-lahan mulutnya merayap semakin kebawah.. kebawah.. dan kebawah. Dia mengecup-ngecup gundukan antara paha sekalian menarik turun g-string Andra. Dengan berhati-hati Vito buka ke-2 paha Andra dan memulai mengecup kewanitaannya dibarengi jilatan-jilatan. Badan Andra tergetar rasakan lidah Vito.

“Agghh.. To.. oohh.. enakk.. Too”

Dengar desahan Andra, Vito semakin menjadi, dia bahkan juga mengisap-hisap kewanitaan Andra dan meremas-remas payudaranya dengan liar. Hentakan-hentakan birahi kelihatannya sudah kuasai Andra, badannya menggeliat keras dibarengi desahan dan erangan yang tidak berkeputusan, tangannya menyeka-usap dan menarik-narik rambut Vito, seolah tidak mau melepas kepuasan yang ia alami.

Andra makin buka lebar ke-2 kakinya supaya mempermudah mulut Vito menyantap kewanitaannya. Kepalanya mengeleng kekiri-kekanan, tangannya menggapai-gapai, semuanya yang dicapai dicengramnya kuat-kuat. Andra telah terbenam dan tiap detik belalu makin dalam dia ke arah dasar lautan birahi. Vito tahu benar apa yang perlu dilaksanakan seterusnya, dia buka CDnya dan merayap naik keatas badan Andra. Mereka bergumul dalam tertelanjangan yang berbalut birahi. Kadang-kadang Vito di atas kadang-kadang di bawah dibarengi pergerakan erotis pinggulnya, Andra tidak tinggal diam dia lakukan yang masih sama. Kemaluan mereka sama-sama beradu, menggesek, dan menekan-nekan. Menyaksikan itu semua membuat degup jantung berdetak kuat dan beberapa bagian peka di badanku mengeras.. Saya mulai terkena virus birahi mereka.

Vito selanjutnya mengusung badannya yang didukung satu tangan, sedangkan tangan lain menggenggam kejantannya. Vito arahkan kejantanannya keselah-selah paha Anggie. “Jangan To, ucapnya hanya cium saja” sergah Andra.

“Santai An” rayu Vito, sekalian mengosok-gosok ujung penisnya di kewanitaan Andra.
“Tetapi.. To.. oohh.. aahh” protes Andra terbenam dalam desahannya sendiri.
“Cicipin saja An”
“Ehh.. akkhh.. mpphh” Andra makin mendesah
“Begitu An.. santai.. kelak lebih sedap ”
“He eh To.. eesshh”
“Sedap An..?”
“Ehh.. enaakk To”
Saya betul-betul ternganga dibikinnya. Sepanjang umur tidak pernah saya menyaksikan punya pria yang sebetulnya, apalagi episode ‘live’ semacam itu.

Tidak lagi ada protes apalagi penampikan cuma desahan kepuasan Andra yang didengar.
“Saya masukkan ya An” pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.
Vito langsung menekan pinggulnya, ujung kejantanannya terbenam dalam kewanitaan Andra.
“Aakhh.. To.. eengghh” erang Andra lumayan keras, membuat bulu-bulu ditubuhku meremang dengarnya.

Vito lebih menunduk dengan sikut meredam tubuh, perlahan-lahan pinggulnya bergerak naik turun dan mulutnya dengan rakus melumat payudara Andra.

“Teruss.. Too.. sedap sekali.. ohh.. isep yang kerass sayangg” Andra meracau.

“Saya sukai sekali payudara kamu An.. mmhh”

“Saya suka juga kamu isep To.. ahh” Andra menyorongkan dadanya membuat Vito semakin bertambah gampang melumatnya.

Tidak cuma Andra yang terayun-ayun gelombang birahi, saya yang menyaksikan semua itu ikut tenggelam dibikinnya. Tanpa sadar saya mulai meremas-remas payudara dan mainkan putingku sendiri, membuat mataku terpejam-pejam rasakan enaknya.

Vito tahu Andra telah pada keadaan ‘point of no return’, dia merebahkan tubuhnya menindih Andra dan merengkuhnya sambil melumat mulut, leher dan telinga Andra dan.. kusaksikan Vito menekan pinggulnya, dapat kubayangkan bagaimana kejantanannya melesak masuk ke rongga kepuasan Andra.

“Auuwww.. To.. sakiitt” jerit Andra.
“Setop.. setop To”
“Santai An.. agar sedap kelak” rayu Vito, sekalian terus menekan lebih dalam .
“Sakit To.. pleasee.. jangan diterusin”

Telat.. semua kejantanan Vito sudah tenggelam dalam rongga kepuasan Andra. Sesaat Vito tidak bergerak, dia mengecup-ngecup leher, bahu dan pada akhirnya payudara Andra kembali menjadi bulan-bulanan lidah dan mulutnya. Tindakan Vito membuat birahi Andra terganggu kembali, dia mulai melenguh dan mendesah-desah, lama-lama semakin menjadi. Sisi belakang badan Vito yang dimulai dari punggung, pinggang sampai buah bokongnya tidak lepas dari remasan-remasan tangan Andra.

Vito pahami sekali kondisi Andra, pinggulnya mulai digerakan putar perlahan-lahan sekali tetapi mulutnya semakin bertambah garang menyantap gundukan daging Andra yang dihias puting kecil kemerah-merahan.

“Uhh.. ohh.. To” desah kepuasan Andra, kakinya dibuka lebih melebar .
Vito tidak sia-siakan kesempatan kali ini dipercepat irama pergerakan pinggulnya.
“Agghh.. ohh.. terus Too” Andra meracau rasakan kejantanan Vito yang berputar di kewanitaannya, kepalanya tengadah dengan mata terpejam, pinggulnya ikut bergoyang. Rasakan pergerakannya mendapatkan tanggapan Vito tidak sangsi untuk menarik-memasukan tangkai kemaluannya.

“Aaauugghh.. sshh.. Too.. ohh.. Too” Andra tidak dapat kembali meredam limpahan kepuasan yang keluar demikian saya dari mulutnya.

Pinggul Vito yang naik turun dan kaki Andra yang lebar terbuka membuat darahku berhembus, memunculkan renyut-denyut pada bagian sensitifku, kumasukan tangan kiri terbalik celana pendek dan CD. Badanku tergetar demikian jari-jemariku meraba-raba kewanitaanku.

Itil V3
“Ssshh.. sshh” desisku ketahan pada saat jemari tengahku sentuh bibir kemaluanku yang telah basah, sebentar ‘life show’ Vito dan Andra terlewatkan. Kesadaranku kembali demikian dengar teriakan Andra.

“Adduuhh.. Too.. nikmat sekalii” Andra terlena dalam birahinya yang menggelora.
“Cicipi An.. cicipi sepuasnya”
“Ssshh.. ahh.. ohh.. ennaak Too”
“Punyai kamu enaakk sekalii An.. uugghh”
“Ohh.. Too.. saya sayang kamu.. sshh” desah Andra sambil merengkuh, sanjungan Vito ternyata membuat Andra lebih agresif, bokongnya bergoyang meng ikuti irama hentakan-hentakan naik-turun bokong Vito.

“Enaak An.. terus goyang.. uhh.. eenngghh” rasakan goyangan Andra Vito makin percepat hujaman-hujaman kejantanannya.
“Ahh.. aahh.. Too.. teruss.. sayaang” pekik Andra.
Makin liar ke-2 nya bergumul, keringat kepuasan membanjir menyelimutinya badan mereka.
“Too.. pencet sayangg.. uuhh.. saya ingin ke.. kelu.. aarrghh” erang Andra.
Vito menekan bokongnya dalam-dalam dan badan ke-2 nya juga melafalkanng. Gaung erangan kepuasan mereka penuhi seantero kamar dan ke-2 nya.. terkulai lemas.

Dikamar saya resah mengingat peristiwa yang barusan kusaksikan, bayangan Vito meniduri Andra demikian kuasai pikiranku. Tidak dapat saya meredam tanganku untuk menyeka kembali -usap semua sisi peka di badanku tetapi kehadiran Susi benar-benar mengusik, mendekati ayam berkokok baru mataku terpejam. Dalam mimpi episode itu ada kembali namun bukan Andra yang ditiduri Vito tapi diriku.

Jam 10.00 pagi harinya kami jalanan mengisap udara pucuk, sekaligus beli makanan dan camilan sementara Susi dan Kelvin menanti villa. Belum juga 15 menit tinggalkan villa perutku mendadak mulas, saya coba untuk tetap bertahan, gagal, segera saya kembali lagi ke villa.

Usai dari kamar mandi saya cari Susi dan Kelvin, ternyata mereka sedang di ruangan TV pada kondisi.. bugil. Kembali lagi saya mendapatkan sajian ‘live show’ yang fantastis. Badan Susi 1/2 melonjor di atas sofa dengan kaki memijak kelantai, Kelvin berlutut dilantai tubuh ada di ke-2 kaki Susi, Mulutnya mengulum-ngulum kewanitaan Susi, selang beberapa saat Kelvin menempatkan ke-2 tungkai kaki Susi dibahunya dan melahap lagi ‘segitiga venus’ yang makin terpajang didepannya. Tidak sangsi kembali Susi berkelojotan diberlakukan semacam itu.

“Ssshh.. sshh.. aahh” desis Susi.
“Oohh.. Kel.. nikmat sekalii.. sayang”
“Gigit.. Kel.. pleasee.. gigitt”
“Auuwww.. perlahan sayang gigitnyaa”
Melengkapi kepuasan yang menerpa dianya satu tangan Susi mencengkeram kepala Kelvin, tangan yang lain meremas-remas payudara 36b-nya sendiri dan memilin putingnya.

Sesaat selanjutnya mereka ganti posisi, Susi yang berlutut di lantai, mulutnya mengulum kejantanan Kelvin, kepalanya naik turun, tangannya mengocak-ngocok tangkai kepuasan itu, sesekali dijilatnya seperti nikmati es cream. Tiap pergerakan kepala Susi kelihatannya memberi kesan yang hebat untuk Kelvin.
“Aaahh.. aauugghh.. teruss sayangg” desah Kelvin.
“Ohh.. sayangg.. enakk sekalii”
Suara desahan dan erangan membuat Susi tambah bergairah melumat kejantanan Kelvin.
“Ohh.. Susii.. tidak tahann.. masukkan sayangg” pinta Kelvin.

Susi mengakhiri lumatannya dan bergerak keatas, berlutut disofa pinggul Kelvin ada di pahanya, tangannya meraih tangkai kepuasan Kelvin, ditujukan kemulut kewanitaannya dan dilelepkan. “Aaagghh” ke-2 nya melenguh panjang rasakan kepuasan gesekan di bagian peka mereka masing-masing. Dengan ke-2 tangan berpangku pada pahanya Susi mulai menggerakkan pinggulnya maju-mundur, karuan saja Kelvin mengeliat-geliat rasakan batangnya diurut-urut oleh kewanitaan Susi. Kebalikannya, punya Kelvin yang menegang keras dirasa oleh Susi mencabik-ngoyak dinding dan lorong kepuasannya. Suara desahan, desisan dan lenguhan sama-sama bersaut pada saat ke-2 individu itu sedang dirasuk kepuasan duniawi.

Tontonan itu membuat saya tidak bisa meredam kemauanku untuk meraba-raba2 sekujur badanku, rasa gatal demikian merasuk di dalam kemaluanku. Kutinggalkan ‘live show’ segera ke arah kamar, kulampiaskan birahiku dengan mengesek-gesekan bantal di kewanitaanku. Merasakan tidak senang kusingkap rok miniku, kuselipkan tanganku di dalam CD-ku membelai-belai bulu-bulu tipis di atas kewanitaanku dan.. pada akhirnya sentuh klitorisku.
“Aaahh.. sshh.. eehh” desahku rasakan enaknya elusan-elusanku sendiri, jariku merayap tidak teratasi ke bibir kemaluanku, buka belahannya dan bermain di tempat yang mulai basah dengan cairan pelancar, pada saat kepuasan makin membalut diriku mendadak pintu terbuka.. Susi! tetap dengan baju kusut menerobos masuk, untung saya tetap merengkuh bantal, hingga aktivitas tanganku tidak kelihatan olehnya.
“Ehh Ver.. kok ada di sini, bukanlah barusan turut lainnya?” sapa Susi kaget.
“Iya Sang.. kembali lagi.. perut mules”
“Saya suruh Kelvin membeli obat ya”
“Tidak perlu Sang.. sudah baikan kok”
“Percaya Ver?”
“Iya tidak ada apa-apa kok” jawabku memberikan keyakinan Susi yang selanjutnya lagi ke ruangan tengah sesudah ambil yang diperlukannya. Pupus telah birahiku karena rasa terkejut.

Malam harinya usai makan kami semua bergabung di ruang tengah, Andri langsung putar VCD X-2. Episode untuk episode di film memengaruhi kami, khususnya teman-teman pria, mereka terlihat resah. Film masih 1/2 bermain Susi dan Kelvin lenyap, selang beberapa saat diikuti oleh Andra dan Vito. Tinggal saya, Toni dan Andri, kami duduk dilantai bertumpu di sofa, saya di tengah-tengah. Menyaksikan episode film yang semakin bertambah panas membuat birahiku terganggu. Rasa gatal menyodok dikewanitaanku menggelitik sekujur badan dan tiap detik berakhir makin mencapai puncak saja, saya menjadi salah kelakuan. Toni yang pertama menyaksikan kegelisahanku.
“Mengapa Ver, resah sekali horny ya” tegurnya bergurau.
“Tidak akan, ngaco kamu Ton” sanggahhku.
“Jika horny katakan saja Ver.. hehehe.. kan ada kita-kita” Andri menyahut.
“Rese’ nih berdua, menonton saja tuch” sanggahhku kembali meredam malu.

Toni tidak demikian saja terima sanggahhanku, antara kami dia tertinggi jam terbangnya tentu dia tahu benar apa yang saya merasai. Toni tidak menyia-nyiakannya, bahuku dipeluknya seperti umumnya dia kerjakan, seolah tanpa tendensi apapun.
“Rileks Ver, jika horny santai saja, tidak perlu malu.. itu maknanya kamu normal” bisik Toni sekalian meremas bahuku.
Remasan dan hempasan napas Toni waktu berbisik mengakibatkan semua bulu-bulu di badanku meremang, tanpa berasa tanganku meremas ujung rok. Toni tarik tanganku menempatkan dipahanya didesak sekalian diremasnya, tidak sangsi kembali tanganku menjadi meremas pahanya.
“Remas saja paha saya Ver dibanding rok” bisik Toni kembali.
Jika sedang bergurau jangankan paha, bokongnya yang ‘geboy’ saja terkadang saya remas tanpa rasa apapun itu, ini kali rasakan paha Toni dalam remasanku membuat darahku berhembus keras.
“Tidak perlu malu Ver, rileks saja” sambungnya kembali.
Entahlah karena godaannya atau saya sendiri yang inginkan, tidak terang, yang jelas tanganku tidak bergerak dari pahanya dan tiap ada episode yang ‘wow’ kuremas pahanya. Merasa mendapatkan angin, Toni melepas rangkulannya dan mengalihkan tangannya di atas pahaku, awalannya masih dekat dengkul lama-lama semakin naik, tiap pergerakan tangannya membuatku bergidik.

Entahlah bagaimana awalnya tanpa kusadari tangan Toni telah ada dipaha dalamku, tangannya mengelus-elus secara lembut, ingin menepiskan, tetapi, rasa geli-geli sedap yang muncul demikian kuatnya, membuatku biarkan kenakalan tangan Toni yang semakin menjadi.
“Ver saya sukai dech simak leher sama bahu kamu” bisik Toni sambil mengecup bahuku.
Saya yang telah terlena elusannya karuan saja tambah semakin menjadi dengan ciumannya tersebut.
“Jangan Ton” tetapi saya berusaha menampik.
“Mengapa Ver, hanya bahu saja kan” tanpa peduli penolakanku Toni tetap mengecup, bahkan juga makin naik keleher, di sini saya tak lagi berusaha ‘jaim’.
“Ton.. ahh” desahku tidak ketahan kembali.
“Santai saja Ver” bisik Toni kembali, sekalian mengecup dan menjilat daun telingaku.
“Ohh Ton” saya tidak sanggup kembali meredam, semua rasa yang terkubur semenjak menyaksikan ‘live show’ dan film, perlahan-lahan menjelajahi kembali badanku.

Saya cuma sanggup tengadah rasakan kepuasan mulut Toni di leher dan telingaku. Andri yang sejak dari barusan asyik menonton melihatku semacam itu tidak tinggal diam, dia mulai ikut lakukan hal yang masih sama. Bahu, leher dan telinga samping kiriku menjadi target mulutnya. Baca : Narasi Sex Dewasa 2018 Kenakalan Remaja Perawan Berhijab

Menyaksikan saya telah pasrah mereka makin agresif. Tangan Toni makin naik sampai pada akhirnya sentuh kewanitaanku yang tetap terikat CD. Elusan-elusan di kewanitaanku, remasan Andri di payudaraku dan kehangatan mulut mereka dileherku membuat magma birahiku menggelegak sejadi-jadinya.

“Agghh.. Tonn.. Drii.. ohh.. sshh” desahanku semakin bertambah keras.

Andri membuka tang-top dan braku bukit kenyal 34b-ku menyembul, langsung disantapnya rakus. Toni berlaga memasukkan tangannya di dalam CD meraba-raba kewanitaanku yang telah basah oleh cairan pelicin. Saya menjadi tidak teratasi dengan gempuran mereka badanku bergelinjang keras.

“Emmhh.. aahh.. ohh.. aagghh” desahanku ganti jadi erangan-erangan.

Mereka menanggalkan semua penutup badanku, badan polosku dibaringkan dilantai beralas karpet dan mereka juga mengambilnya lagi. Andri melumat bibirku secara bergairah lidahnya menerobos di dalam rongga mulutku, lidah kami sama-sama beraut, mengait dan mengisap dengan liarnya. Sementara Toni menjilat-jilat pahaku lama-lama makin naik.. naik.. dan pada akhirnya sampai di kewanitaanku, lidahnya bergerak liar di klitorisku, bersama dengan itu Andri juga telah melumat payudaraku.

Comments are closed.