Publisher Theme
Art is not a luxury, but a necessity.

Narasi Sex Penjual DVD Ngentot Dengan Mbak Sinta

Cersex BergambarNarasi Seks Asli Sehubungan saat ini saya telah memiliki pendapatan, saya dapat memakainya beberapa sebagai �biaya� kenakalanku. Terkadang saya dan temanku pergi hunting ABG-ABG yang kerap kongkow di mall atau tempat kongkow yang lain. Namun saya lebih sukai jika mengencani Tante-Tante yang kesepian, selainnya banyak pengalaman, bebas dampak negatif dari PMS. Saya masih tetap kerap terkait dengan Tante Sonya, dan beberapa temannya. Memang Tante Sonya ini mengenalkanku dengan sejumlah temannya yang kesepian. Mungkin lain waktu saya akan bercerita pengalaman nikmatku sama mereka, tapi sekarang ini saya ingin bercerita peristiwa lain sekian hari lalu.

Malam itu saya sedang jemu pada tempat kosku. Saya perlu refreshing sesudah kerjakan salah satunya project order klienku. Kutelepon Monika untuk kuajak menonton, tapi rupanya ia katakan jika ia sedang repot kerjakan pekerjaan kuliahnya yang telah dekati deadline.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

Pada akhirnya kuputuskan untuk beli DVD sekaligus makanan untuk nanti malam. Di dekat tempat kosku, memang ada penjual DVD bajakan. Seringkali saya membeli DVMbak SintaD pada tempat itu, malah saya telah mengenal lumayan dekat dengan penjualnya. Terkadang saat saya membeli DVD, uang kembaliannya saya berikan buat dia. Umurnya sekitaran 25 tahunan dan berbodi seksi. Namanya Sinta, dan orangnya memang cukup genit. Jika disaksikan sepintas, ada miripnya dengan Della Puspita. Tidak serupa sekali sich, tetapi cukup elok. Cuma bodynya lebih seksi bila dibanding artis film sinetron tersebut.

�Hai.. Mbak. Ada film baru tidak?� tanyaku setelah tiba di tempatnya jualan.
�Ada Wan.. Nih tentukan saja sendiri� ucapnya sekalian memberikan setumpukan DVD. Kusaksikan DVD itu satu-satu. Beberapa ada yang menarik, seperti �The Terminal�-nya Tom Hanks dan �Collateral�-nya Tom Cruise.
�Mbak, dicoba dahulu dong� kataku sekalian memberikan ke-2 DVD itu kepadanya.

Mbak Sinta juga selanjutnya coba DVD itu di playernya. Kuperhatikan malam itulah terlihat seksi sekali, dengan T-shirt ketat yang menunjukkan keelokan payudaranya. Badannya terlihat padat berisi, dengan rok mini berbahan jeans yang makin menambahkan keseksiannya.

�Ya sudah dech.. Saya mengambil Mbak�
�Sedang sendiri nih Wan? Tidak pergi sama kekasih?� tanyanya.
�Iya Mbak. Sedang jemu nih, karena itu saya membeli DVD� sahutku.
�Mau lebih hebat tidak?� tanyanya sekalian tersenyum genit.
�Boleh.� jawabku.

Ia juga lantas ambil bingkisan plastik hitam dari kembali lacinya, dan memberikannya padaku. Kusaksikan didalamnya, rupanya DVD porno.

�Wah.. Jika membeli ini nontonnya tidak dapat sendiri nih� pancingku.
�Emang perlu Mbak temanin?� godanya.
�Siapa takut.. Benar nih?� tanyaku. Saya suka sekali dengarnya. Saya rasakan penisku mulai tegang memikirkan enaknya badan Mbak Sinta.
�Tapi kelak ya Wan.. Satu jam kembali saya off. Jemput saja saya nanti�

Pada akhirnya sesudah janjian dan bayar DVD yang kuambil, 2 DVD biasa dan satu DVD porno, aku juga pergi dulu untuk makan malam sekalian menanti Mbak Sinta pulang. Saya pergi ke restaurant fast food yang ada tidak jauh dari tempat pemasaran DVD tersebut. Tidak sabar saya menanti satu jam kembali..

Singkat kata, Mbak Sinta sudah ada dalam mobilku. Aku juga memicu mobil kembali ke arah tempat kosku.

�Ih.. Kok mengebut sich Wan? Sudah ingin ya?� godanya genit.
�Iya nih Mbak.. Wawan sudah ingin diajarin Mbak� sahutku asal.
�Ah.. Tentu kau sudah pintar kan..� jawabannya sekalian silangkan kakinya. Paha mulusnya semakin menambahkan nafsuku.
�Kamu jika bermain kuat berapakah lama Wan? Jangan cepat lho.. Puasin Mbak dahulu ya?� tanyanya kembali genit.
�Iya tentu Mbak senang dech..�
�Habis tunangan Mbak jika bermain cepat sekali..� ucapnya kembali. Patut menjadi genit ini, pikirku.

Sesampai pada tempat kosku, saya segera masuk ke dalam kamarku bersama Mbak Sinta. Memang pada tempat kosku ini, kamarku cukup terasing sampai bebas saja bawa siapa saja masuk ke arah tempat kosku ini.

Kunyalakan AC dan TV-ku. Selekasnya kupilih DVD porno yang dengan judul �Sporty Babes 2′ dan kunyalakan DVD playerku. Aku juga selanjutnya bergerak ke arah tempat tidur di mana Mbak Sinta sudah menanti. Kami selanjutnya nikmati tontonan hebat tersebut. Di monitor TV terlihat seorang gadis bule elok sedang ditiduri pada tempat permainan bowling. Desahan suara gadis itu demikian menarik. Terlihat musuh bermainnya benar-benar nikmati keelokan badan gadis itu saat meniduri sekalian mengisapi payudaranya.

Napas Mbak Sinta telah bertambah berat di sebelahku. Tangannya mulai meremasi tanganku. Kupalingkan mukaku melihatnya, dan Mbak Sinta langsung melumat bibirku. Diciuminya saya dengan penuh nafsu. Lidahnya mulai menerobos masuk ke rongga mulutku, yang selanjutnya kuhisap gaungs. Tanganku mulai meremasi payudaranya yang kenyal dari kembali T-shirtnya yang ketat.

�Sebentar.. Mbak membuka dahulu ya� ucapnya sekalian melepas T-shirt putih yang digunakannya. Tampaklah payudaranya yang lebih besar dibuntel BH warna krem. Puting payudaranya terlihat mencolok dibalik kain BH-nya tersebut.
�Ayo kamu yang membuka BH-nya Wan� katanya memikat.

Tanganku segera membuka hubungan BH di punggungnya. Lantas kuturunkan tali penyangga dari bahunya, dan terpampanglah payudara Mbak Sinta di depanku. Payudara yang ranum dan besar, dengan putingnya yang mencolok melawan. Kuusap-usap dan kupilin perlahan-lahan puting payudara Mbak Sinta yang manis ini, sekalian selanjutnya kuciumi kembali bibirnya.

�Ayo Wan, nantikan apalagi. Hisap susu Mbak dong� pintanya. Sekalian berbicara begitu, tangan Mbak Sinta cukup menekan kepalaku ke bawah ke arah dadanya. Tanpa tunda waktu kembali kujilati semua permukaan payudaranya.
�Ohh..� lenguh Mbak Sinta saat lidahku berkenaan putingnya yang sudah mencolok keras.

Erangannya makin jadi saat kuhisap putingnya sekalian kadang-kadang kugigit perlahan-lahan. Sementara saya mengisapi payudaranya yang samping kiri, tanganku permainkan payudara yang sampingnya. Tangan Mbak Sinta menyeka-usap rambutku sekalian terus mengeluh nikmat.

�Iya Wan.. Benar begitu.. Aduh.. Sedap.. Oh..� erang Mbak Sinta sekalian meliuk-liukkan tubuhnya. Aku juga makin bergairah mengisapi dan menjilat-jilati payudaranya yang kenyal tersebut.

Kulirik monitor TV, dan di monitor terpajang episode di mana seorang gadis bule memiliki rambut pirang sedang dijilati vaginanya di atas sebuah meja billiard. Erangan gadis itu dari suara TV bersatu dengan suara lenguhan Mbak Sinta yang kulahap payudaranya.

�Ayo Wan.. Mbak ajari seperti itu� katanya sekalian menarik rambutku dan menunjuk ke monitor TV. Selanjutnya didorongnya bahuku ke arah bawah.
�Cepet membuka celana Mbak� ucapnya kembali.

Aku juga selanjutnya mengusung rok jeans mininya dan tampaklah celana dalam warna krem berenda yang digunakannya. Kubuka celana dalam itu, dan tampaklah lubang kewanitaannya dengan rambut yang tercukur rapi. Tangan Mbak Sinta mengelus-elus kemaluannya sendiri, sekalian matanya melihatku genit.

Itil V3
�Ayo Wan. Mbak ingin merasakan jilatanmu di sini� ucapnya kembali sekalian tangannya masih repot menyeka-usap vaginanya.

Kudekatkan kepalaku ke lubang kewanitaannya, dan kujulurkan lidahku. Perlahan-lahan kujilati vaginanya. Badan Mbak Sinta menggeliat luar biasa saat itu, sekalian mulutnya mengeluh dan meracau nikmat.

�Ohh.. Wan.. Ya.. Jilati terus Wan.. Sedap.. Ohh..�.

Sekalian melenguh, tangannya menekan kepalaku ke selangkangannya, dan aku juga dengan penuh nafsu nikmati lubang vagina Mbak elok ini. Erangannya makin keras dan badannya meliuk liar saat saya mengisapi klitorisnya.

�Terus Wan.. Oh.. Oh..� sekalian mengeluh Mbak Sinta meremas-remasi payudaranya sendiri.
�Ayo Wan, kamu tidur di sini� ucapnya sekalian bangun dari tempat tidur.
�Mbak ajari posisi lebih enak�

Aku juga taat dan tidur terlentang di tempat tidur. Sementara kusaksikan sepintas di TV, sang gadis bule elok sedang ditiduri dengan doggy model di meja billiard. Erangan suara dari TV menambahkan erotis situasi dalam kamarku. Mbak Sinta selanjutnya naik ke atas mukaku. Di turunkannya badannya, hingga lubang kewanitaannya pas ada di atas mulutku. Kujulurkan lidah, dan Mbak Sinta selanjutnya menggoyang-goyangkan bokongnya di atas mukaku. Erangan Mbak Sinta berkompetisi lagi dengan erangan dari DVD porno di TV.

�Oh.. Oh..� erang Mbak Sinta sekalian bokongnya terus bergoyang-goyang cari kepuasan.

Kujilat dan kuciumi dengan penuh nafsu vagina Mbak manis ini. Tangan Mbak Sinta menggenggam tepian tempat tidur di atas kepalaku, sedangkan badannya terus bergoyang cari kepuasan birahi. Sejumlah lama selanjutnya, goyangan bokong Mbak Sinta makin jadi.

�Oh.. Wan.. Mbak nyaris sampai.. Ohh..� lenguhnya panjang. Badannya menegang, dan waktu itu banyak cairan nikmat keluar vaginanya. Kuhisap habis cairan kewanitaan itu, dan tidak lama Mbak Sinta juga jatuhkan badannya di sebelahku.
�Kamu luar biasa Wan.. Dengan Mas Joko tidak pernah saya orgasme seperti tadi� ucapnya sekalian tangannya menyeka-usap dadaku.
�Mbak istirahat sesaat ya� ucapnya kembali.

Sebetulnya gairahku telah mencapai puncak, tapi saya tidak ingin memaksakan Mbak seksi ini untuk melayaniku waktu itu . Kami juga lantas melihat lagi DVD porno yang tetap terpajang di monitor TV. Di monitor terlihat saat ini seorang gadis bule memiliki rambut pirang sedang main tenis dengan seorang pria. Sesudah bermain, mereka istirahat dan memulai bercumbu. Sang gadis bule itu lantas buka celana sang pria dan terlihat kaget menyaksikan ukuran penisnya yang lebih besar.

�Oh.. my god.. I love it.. So big� desah sang gadis saat sebelum masukkan penis itu ke mulutnya.

Terlihat nafsu Mbak Sinta bangkit kembali menyaksikan episode tersebut.

�Punyamu besar demikian tidak Wan?� tanyanya sekalian tangannya mulai meraba-raba kemaluanku.
�Lumayan dech Mbak. Memang Mbak sukai yang lebih besar ya?�
�Iya. Makin bertambah besar Mbak makin suka� jawabannya genit.
�Ya sudah Mbak saksikan saja sendiri� kataku.

Mbak Sinta tersenyum dan memulai buka celana panjangku.

�Ih.. Besar punyamu Wan. Sampai celananya tidak cukup tuh�

Memang karena gairahku telah mencapai puncak, kepala penisku terlihat muncul keluar tidak tertampung celana dalamku. Mbak Sinta tidak sabar buka celana dalamku. Tangannya selanjutnya mengocak perlahan-lahan senjata kelelakianku tersebut.

�Ih.. Keras sekali.. Mbak sukai kontol yang seperti begini. Besar, panjang, dan keras. Tentu cewek kamu senang ya.� ucapnya lirih.

Muka Mbak Sinta selanjutnya dekati selangkanganku. Embusan napasnya berasa hangat pada kulit kemaluanku saat ia memperhatikan penisku dengan pandangan gaungs. Rasa nikmat yang hebat menyebar badanku saat lidah Mbak Sinta yang elok ini mulai menari di kepala penisku. Dijilatinya kepala penisku berikut batangnya. Kemudian dengan rakus dikulumnya tangkai kemaluanku. Srrpp.. Srpp.. Bunyi itu yang didengar saat Mbak Sinta memaju-mundurkan kepalanya mengisapi penisku.

�Ahh.. Kontolmu sedap Wan.. Mbak sukai.. Hmm� desah Mbak Sinta saat ia hentikan kulumannya untuk menjilat-jilati tangkai kemaluanku.

Tidak lama kemudian, penisku memadati lagi mulutnya yang haus kejantanan lelaki tersebut. Sementara mulutnya nikmati kejantananku, tangan Mbak Sinta mengelus-elus buah zakarku. Saya tidak dapat kembali untuk meredam erangan nikmatku. Tanganku juga meremas-remas rambut Mbak Sinta gaungs.

Mbak Sinta makin cepat mengisapi penisku. Terkadang mulutnya dimiringkan, hingga penisku membuat pipinya terlihat menggelembung. Tangannya juga makin cepat mengocak tangkai kemaluanku. Selanjutnya dikeluarkannya penisku dari mulutnya, dan dijilatinya lagi semua permukaan penisku sekalian tangannya mengurut-urut buah zakarku.

�Keluarin di mulut Mbak Wan.. Mbak ingin minum spermamu..� ucapnya dengan suara memerintah.

Saya pasti tidak menampik perintahnya. Memang saya tidak tahan kembali. Sekalian mengeluh nikmat, aku juga alami ejakulasi. Waktu itu, Mbak Sinta justru mengulumi lagi kemaluanku, hingga spermaku juga masuk ke mulutnya. Mbak Sinta selanjutnya menjilat-jilati kemaluanku sampai bersih.

�Enak Wan..?� tanyanya sekalian menjilat-jilati spermaku di pojok bibirnya.
�Enak Mbak..� jawabku lemas.

Kami juga lantas istirahat lagi sekalian melihat siaran DVD. Ini kali dilayar terlihat seorang gadis ABG bule memiliki rambut coklat sedang belajar memancing. Tidak lama gadis itu telah bercumbu dengan pelatihnya. Sang gadis ABG naiki badan musuh bermainnya, dan memulai memompa badannya turun naik. Sementara sang artis, seorang lelaki 1/2 baya, meremasi payudara gadis itu yang bergelantung cantik. Episode persetubuhan lantas diteruskan style doggy model. Tidak lama kami juga kembali terangsang.

�Wan.. Mbak ingin semacam itu. Mbak ingin merasakan ngentotin kontolmu. Tentu lebih sedap dibanding punyanya Mas Joko� ucapnya sekalian meraba-raba kemaluanku dan memulai menciumi bibirku.

Mbak Sinta melepas rok mininya yang tetap sisa, lantas naiki badanku dan arahkan kemaluanku pada lubang kewanitaannya.

�Ohh..� desahnya saat penisku mulai menerobos lubang vaginanya.

Ia mulai memompa kemaluanku turun naik. Kadangkala ia juga mengoyang-goyangkan bokongnya ke kanan dan ke kiri. Suara deritan tempat tidur, erangan Mbak Sinta, dan erangan suara dari DVD penuhi indekosku. Meskipun AC kamar sudah dihidupkan, tetap badan kami berkeringat. Tetes peluh itu mengucur dari muka Mbak Sinta membasahi payudaranya. Saya selekasnya buka T-shirt yang saya gunakan, ingin memperlihatkan badanku yang telaten kupahat di gym. Dalam pada itu, Mbak Sinta terus bergoyang nikmati kejantananku. Tanganku tidak ketinggal meremasi payudaranya yang kenyal. Lumayan lama kami bersetubuh dengan style ini.

�Ayo Wan.. Saat ini Mbak ingin dientotin dari belakang� ucapnya sesudah ia keluar yang ke-2 kalinya, sekalian bangun dari badanku. Ia selanjutnya menungging sekalian tangannya menggenggam ujung tempat tidur. Aku juga selekasnya masukkan penisku kembali ke vaginanya.
�Ohh.. Sedap Wan.. Terus Wan.. Ohh.. Yang cepat.. Ohh� desah Mbak Sinta saat kupompa badannya. Tanganku meremasi payudaranya yang bergoyang bikin gemas. Kadangkala kuremas juga bokongnya yang bundar padat melawan.
�Ayo Wan.. Mbak nyaris sampai.. Terus wan.. Oh.. Ohh.. Ohh..�

Badan Mbak Sinta melafalkanng lagi, lantas rebah lemas di atas tempat tidur. Ini kali saya tidak ingin kembali �menggantung�. Kubalikkan tubuh Mbak Sinta dan kuarahkan penisku kembali lagi ke lubang vaginanya yang sudah licin oleh cairan orgasmenya. Kugenjot badan Mbak yang seksi ini dengan style missionary.

�Eh.. Eh..� begitu erangan yang keluar mulutnya selaras dengan pacuan badanku.
�Hisapi putingku Mbak� kataku.

Mulut Mbak Sinta juga selanjutnya mengisapi puting dadaku sementara saya memacu badannya. Tidak lama Mbak Sinta juga keluar yang ke-3 kalinya, dan saya memberinya peluang sessat untuk istirahat. Lantas kuminta kembali ganti posisi. Masih di atas tempat tidur, kubuka kakinya yang cantik itu lebar-lebar, lantas kutumpangkan ke pundak sektorku. Lantas dengan dibantu tangannya, kudorong penisku masuk kembali lagi ke lubang surganya, dan memulai kupompa ia seperti barusan. Pergerakan pompaanku makin keras, liar, dan berkekuatan bersamaan mulai dengan basahnya kemaluannya. Baca : Narasi Seks Dewasa Terkini 2018 Kuperkosa Tanteku Sendiri

Dalam posisi ini, saya menggenggam kakinya erat-erat, sedangkan Mbak Sinta asyik mengerang-erang kepuasan. Lumayan lama memacunya pada posisi ini. Tidak lama aku juga tidak kuat kembali meredam ejakulasiku yang ke-2 . Muka elok Mbak Sinta ditambahkan erangannya sesudah orgasmenya yang ke-4, dan capitan vaginanya yang nikimat di kelaminku membuatku selekasnya capai pucuk.

�Aku sampai Mbak.. Ahh� jeritku ketahan saat saya menyembur spermaku dalam rahimnya.

Kami juga terbujur lemas di atas tempat tidur. Senang sekali rasanya meniduri Mbak Sinta yang ayu ini. Kunyalakan sebatang rokok buatnya. Kami selanjutnya mengobrol dan bergurau sekalian berbaring di atas tempat tidur.

�Wan.. Anterin saya pulang ya� ucapnya sesudah ia habiskan rokoknya.
�Lho.. Sudah malam Mbak nanggung. Nginep di sini aja�
�Wah jangan Wan.. Esok pagi Mas Joko ingin jemput saya pergi kerja. Saya tidak membawa baju mengganti� jawabannya.

Pada akhirnya, saya mengantarkan ia ke tempat tinggalnya. Hanya saya menurunkannya cukup sedikit jauh dari tempat tinggalnya supaya tetangganya tidak berprasangka buruk. Sedap menonton DVD bersama Mbak Sinta. Mungkin saya akan makin kerap membeli DVD XXX nanti.

Comments are closed.