Publisher Theme
Art is not a luxury, but a necessity.

Narasi Sex Ngentot Janda Kembang Karena Lukisan Erotis

Cersex BergambarNarasi Sex Ngentot 2018 Karena Lukisan Erotis – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Seks Dewasa Terkini 2018 Entotin Janda Kembang. Nyaris patah semangat saya memburu interviu, walau sebenarnya waktu bikin telah mendesak. Sampai memburu figur ini ke Semarang, karena sedang melangsungkan temu penggemar berkenaan dengan penyeluncuran film baru yang disebut beberapa kritisi sebagai bentuk inovasi baru di tengah-tengah kelesuan dunia film nasional sekarang ini. Setiap dikontak telephone selulernya, selalu suara pesan yang menjawab, berkali-kali saya memberi pesan, tetapi percuma semata.

Narasi Sex Indonesia Terkomplet Baru siang tadi mendapatkan kejelasan sesudah berjejal dengan wartawan lain saat sesudah demikian lama menanti di Hotel Graha Santika tempat ia bermalam untuk janjian interviu, “Oh, anda yang ingin berjumpa dengan saya ya?” Ia justru menegur lebih dulu, sekalian melihatku rekat, “Oh, ya.. jam berapakah anda dapat?” tanyaku. Mendadak ia merapat dan 1/2 berbisik, “Bagaimana kalau jam 10:00 malam di kolam renang?” ucapnya sekalian berakhir, “Saya pastikan akan datang di situ pas ketika waktunya,” jawabku sekalian cukup berteriak karena ia telah berakhir. Ia mengalihkan muka terasanya tersenyum dan masuk ke dalam mobilnya.

Kelompok Album Narasi Sex Ngentot Terkini 2018 Karena Lukisan Erotis
narasi seks,seks terkini,narasi seks 2018,narasi seks termewah,narasi seks opsi,narasi seks terbaik,narasi seks termegah,narasi seks terbaik,narasi seks terupdate,narasi seks terkomplet
Narasi Seks Asli Jam 10:00 malam saya telah ke arah kolam renang di Hotel Graha Santika. Saya menyenangi gedung hotel ini karena berpenampilan arsitektur tropis, dengan idiom post kekinian khususnya ekletisme arstefak arsitektur lokal masa lalu di mana-mana. Kolam renang berwujud organis tersebut ada di sayap kanan bangunan antara restaurant dan cafe yang dijepit taman yang rimbun dengan landscape situasi taman-taman tropis, dengan rumput, perdu liar di sudut-sudutnya di selingi beberapa pohon yang rimbun.

Waktu itu kukenakan switer biru dan jeans warna krem yang cocok di tubuh, sepatu kets warna coklat, kartu jurnalis kugantungkan di leher, camera, tape recorder, dan netbook dan sample majalahku yang terkini saya saran ke tas. Saya sedikit menyisir rambut dan membaluri pipi dan leherku dengan aftershave.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

Malam demikian ceria, bintang gemintang bertaburan di angkasa. Saya mnyusuri tepian kolam antara rerimbunan taman, ke arah gazebo di pojok kolam. Tetapi gazebo sepi, cuma sebotol Mersailles dan 2 buah gelas terkapar di tengah-tengah meja kayu yang dibuat dari kayu ulin yang kuat.

Saya menyimpan tas di atas bangku kayu, mendadak.. “Hai..” ucapnya menegur sekalian ada dari kolam renang dan menyisih, saya beralih dan berpura-pura tidak kaget. Dody namanya, kembali berenang ternyata, menggunakan celana renang yang kurang sekali warna hitam berbahan lycra, jika siang mungkin terlihat terbuka, benar-benar kontras dengan kulitnya yang putih. Dody berdiri di bibir kolam, walaupun sinar cuma remang-remang saya dapat menikmti badannya yang atletis, 180 tingginya kurang lebih secara berat proposional, otot-otot dada dan perut terlihat demikian terbiasa dengan memiliki bentuk yang kotak-kotak padat berisi.

Mukanya yang kuat adalah kombinasi di antara rahang yang kotak, hidung mancung dan alis tebal, sedangkan matanya menyoroti tajam dengan rambut cukup ikal, dan gigi yang berbaris rapi. Otot-otot trisep dan bisepnya berisi, bersatu dengan dada sektor yang kekar. Dibalik celana renangnya yang mini saya menyaksikan benjolan besar, seperti tidak mampu meredam berat beban didalamnya, bulu-bulu lembutnya sedikit menyembul keluar, terus menyebar sekitaran pusar. “Malam yang panas, ya..” saya buka perbincangan, “Benar sekali, anda tidak mau berenang?” tanyanya. “Oh, saya tidak bawa celana renang, mungkin lain kali saja..” jawabku.

Ia menyikat handuk dan keringkan wajahnya, selanjutnya duduk di atas bangku dengan tetap dengan celana renang, pas di atas bangku samping kiriku sekalian tuangkan minuman, masing-masing diisi setengah. Selanjutnya ia mengusung gelas sambil berkata, “Untuk malam yang cantik..” saya cepat-cepat mengusung gelas untuk bersulang.

Interviu kami, persisnya percakapan, bermula dari lika-liku perjuangan ia sampai capai pucuk karier saat ini, bagaimana ia bermula memperdalam dunia mode, ke bintang iklan, selanjutnya bermain film sinetron dan saat ini sedang mempelajari ke dapur rekaman Keliatannya ia makhluk paling berbahagia yang dulu pernah saya jumpai, punyai badan yang gagah, populer dan sudah pasti uang banyak, hingga dunia ada pada genggamannya.

Saya menyimak gesturnya yang gesturf, dia bercerita saat kecilnya secara ketawa enteng, selanjutnya menceritakan lika-liku hidupnya dengan suara berat, kadang-kadang menerawang ke langit gelap. “Orang cuma menyaksikan kedaanku sekarang ini, tanpa coba memahami bagimana semuanya harus saya capai dengan mempertaruhkan diri dan keniscyaan kehidupan,” ucapnya lirih. Terus ia berkata jika hidup tidak selama-lamanya putih hitam, tetapi selalu kaya warna. Jika kesempurnaan hidup berada pada kekurangan seorang. Hakekat yang kelihatan berada dari sesuatu yang tidak dapat kita saksikan, kita tidak pernah tahu apa dibalik semua realita yang terkadang kita tidak punyai alternatif lain untuk jalaninya. Dari penekanan suaranya saya dapat rasakan kegetiran itu, saya meraih tangannya dan menggenggamnya. “Maafkan sahabat bila pertanyaanku buka masa lalu saat lalumu yang susah..” Ia tersenyum sekalian menyeka titik-tika air bening di pojok matanya.

Saya menarik napas panjang berusaha menentramkan jantungku yang deg-degan. Situasi sunyi sebentar, cuma bunyi gemerisik dedaunan ditiup angin, sepoi-sepoi sayup-sayup ditingkahi gemericik air di pancuran. Saat sebelum meneruskan interviu ia bangun dan menceburkan badannya ke kolam renang, pergerakan di antara tangan, kepala, dada dan bokong yang naik turun memiliki irama membuat sesuatu serasi erotis. Saya berdiri di tepi kolam, ujung sepatuku sentuh airnya, saya rapatkan tanganku di pangkuan meredam malam yang mulai dingin. Pikiranku menerwang ke alam di mana keinginan-harapanku yang tidak pernah sirna, narasi cinta yang tidak pernah jadi realita. Karena kasih-sayangku selalu kehilangan arah.

Saya terbangun saat dengar suara, “Tolong.. tolong.. aduhh..” Rupanya Dody nyaris terbenam, saya terperanjat selekasnya kubuka sepatu dan secara langsung saya terjun dan meraih badannya yang melayang-layang di kolam, saya sorong ke atas dan kugiring ke segi. “Mengapa?” tanyaku sekalian berusaha mengusung badannya ke darat, “Aduh..! Aaah..!” ia meringis sekalian menunjuk kaki kirinya yang tidak dapat dilempengkan. “Oh kram ya?” tanyaku sekalian menyeka air dari mukaku. Ia menganguk dan terus mendesah, saya sedikit cemas dan kuletakan badannya di lokasi yang rata, kuambil handuk dan kuselimuti badannya agar tidak kedinginan, kuberi dia minum dan kucoba memijit betis kiri, kupegang salah satunya nadi yang tegang, kutelusuri terus sampai cukup melembek. Saya memang tahu sedikit P3K karena dahulu pernah turut PMR di sekolah menengah.

Dody tetap terus meringis meredam sakit. Sesudah sesaat dia sanggup duduk dan berterima kasih sudah menolongnya. Saya baru sadar badanku basah kuyup, walau sebenarnya saya tidak membawa pakaian untuk tukar “Bagaimana, apa perlu saya panggilkan dokter?” tanyaku. “Oh, tidak perlu, sudah baikan. Tetapi, dapat antara saya ke kamar?” pintanya sekalian menjulurkan tangan. Saya menggangguk sekalian tarik tangannya. Saya memapahnya dengan tangan kanan, sedangkan tangan kiriku membawa tas tadi kubawa. Saya melewati taman, masuk ke dalam selasar dan ke lobby lift, sesudah masuk ia menekan knop angka. “Saya di dalam kamar *** (edited),” ucapnya.

Saat sampai di dalam kamar, saya mendudukkan Dody di atas bangku, dan kutaruh tasku di ludgage rak. Saat melewati cermin saya baru sadar tubuhku basah kuyup, “Kamu mengganti pakaian, kelak masuk angin, kalau tidak membawa, pakai saja pakaian saya dilemari..” ucapnya. “Oke, thanks..” kataku sekalian cari mobilphone, tujuanku ingin kasih tahu pada orang kantor jika.. “Biarlah, kamu nginap sini saja, temani saya..” pintanya. Saya berpikiran sepintas, “Oke , agar saya tuntaskan reportku dan dikirimkan e-mail,” jawabku.

Saya berakhir ke kamar mandi, buka pakaian dan celana yang basah, selanjutnya sedikit mencuci, dan kulilitkan handuk saat sebelum keluar kamar mandi. Sepintas kucermati badanku yang cukup bagus, dengan six packnya tetap kelihatan, walaupun di mana-mana cukup mengendor, karena tugas reporter yang tidak pasti, membuat saya tidak punyai waktu yang teratur untuk fitness.

Saat keluar toilet, kusaksikan Dody kembali berusaha melepaskan celana renangnya yang basah sekalian duduk dikursi, kakinya tidak dapat dilempengkan betul. “Bisa kubantu?” tanyaku. Dody menggangguk. Saya menggenggam karet pinggang celana renang tertulis “Speedo” ada berada di belakangnya tersebut. Kutarik perlahan-lahan, dan Dody mengusung bokongnya dari bantalan bangku, “Sreet..” lepas telah, dan kutaruh di dalam kamar mandi. Saya terkesima menyaksikan kemaluan Dody yang cantik, cukup kecoklat-coklatan, dikitari bulu-bulu lembut tipis keriting di atasnya sampai rata sampai ke pusar. Walaupun tangkai kemaluannya tidak tegang, tetapi terlihat besar dengan warna merah kecoklat-coklatan. Pahanya banyak bulu-bulu lembut yang kontras dengan kulitnya yang putih. Ternyata ia sadar jika saya memperhatikan tangkai kemaluannya, tetapi dia berpura-pura tidak paham dan didiamkan saja badannya telanjang bundar, seolah-olah untuknya telah terlatih telanjang di muka orang, sama-sama cowok kembali.

Dody berusaha bangun ke arah tempat tidur, tetapi baru berdiri saja ia telah nyengir meredam sakit, saya selekasnya mendatanginya dan menuntunnya ke arah tempat tidur. Kupegang pinggangnya, dan kutidurkan di atas kasur. Waktu itu badan kami demikian dekat, mukanya bertemu dengan mukaku, embusan napasnya berasa hangat sapu kulit mukaku. Kami sebelumnya sempat bertatapan, tetapi saya selanjutnya mengalihkan muka dan selekasnya bangun tetapi Dody justru memagut bibirku, saya cuma kaget dan diam saja terima kecupan bibirnya yang dingin dan manis seperti es cream, mataku terpejam, dia mainkan lidahku dan disedot dalam-dalam. Saya merengkuhnya erat-erat dan membelai-belai punggungnya, terus meraih ke bawah dan kulepas handuknya dan kuremas-remas bokongnya yang kuat, “Hai, kakimu kan masih sakit?” tanyaku sampai melepas pelukan, “Ah, tidak kok.. saya barusan bersandiwara..” jawabannya sekalian tersenyum, “Ah, sialan kau, awas ya..” kataku sekalian menindih badannya dan memagut bibirnya yang tipis dan merah tersebut.

Dia terus menciumi leherku dan langsung ke bawah menjilat-jilati puting susu, dan mengisap dan menggigitnya sedikit, “Aahh�..” hati geli, nikmat dan berharap kuatir jadi satu, saya menggeliat dan merengkuhnya makin kuat, selanjutnya berpindah ke puting yang satunya kembali dimain-mainkan dengan lidahnya, putingku telah mengeras dan kemerahan, �tiba-tiba disedot dalam-dalam dan digigit, saya nyaris berteriak sakit tetapi nikmat.�

Jilatan-jilatanya yang hebat landing di perut, pusarku menjadi gelaran permainan selanjutnya�. Otot perutku menegang, kubelai-belai rambutnya, kurasakan badannya mulai berkeringat, dan mendadak ia menjilat-jilati tangkai kemaluanku yang telah dari barusan menegang, memeras dan sudah keluarkan cairan bening�. Sebelumnya kepalanya yang lebih besar, selanjutnya ke sekitar batangnya naik turun dan terus menjilat-jilati wilayah lipatan paha dan buah zakar, berasa geli nikmat. Tubuhku meregang, �kemudian buah pelirku dilumatnya habis dan dimain-mainkan oleh lidahnya, berasa nyeri sampai pening kepala, �”Aahh..” saya meremas-meremas rambutnya.

Tetapi permainan tidak henti samapai di sana, tangkai kemaluanku yang sudah penuh ereksi ditempatkan ke mulutnya, “Oohh.. ss�..” berasa halus,� hangat, �dan sejuta rasa yang lain, enaknya sampai ke ubun-ubun. Kakiku meregang rasakan enaknya kuluman ia. Kepala tangkai kemaluanku dimainkan sama lidah dalam mulutnya,� woow, �geli.. nikmat�, �terus disedot lembut-lembut. Iihh, saya merinding, �nikmat�. Sementara tangannya permainkan anusku, �aduh, �dipijit-pijit dan jarinya ditempatkan ke anusku, �oohh�.. tahap-demi tahapan ia percepat hisapanya dan mengelur-masukkan tangkai kemaluanku dari mulutnya, makin lama makin cepat dan menusuk dalam-dalam masuk ke dalam tengorokannya karena gesekannya demikian kerap, sampai tangkai kemaluanku berasa panas, tetapi nikmat dan tetap rasakan kehalusan mulutnya.

Selanjutnya dia mengubah badannya ke posisi 69, dengan posisi badanku di atas, sekarang tangkai kemaluan Arab yang panjang dan besar ada di muka hidungku, kucium jembutnya kurasakan berbau ciri khas lelaki menusuk tetapi nikmat, kujilati paha yang dengan bulu lembut dari pangkal paha sampai lututnya, selanjutnya wilayah lipatan di antara paha dan buah zakarnya, selanjutnya kupegang tangkai kemaluannya dan kujilati kepalanya, kumainkan dengan lidahku, makin jadi membesar, makin tegang, berasa sedikit asin, halus dan hangat, �terus jilatanku telusuri tangkai kemaluannya yang nyaris tidak tergenggam dengan samping tangan karena sangat besarnya dan panjangnya sekitaran 20 senti itu langsung ke bawah dan kujilati kantung buah zakarnya.

Merebak berbau ciri khas makin menggairahkan birahiku�. Kuhisap dan gigit sedikit dan kumasukan ke mulutku samping buah zakarnya�. Ia histeris dan mengusung bokongnya, ia makin kuat mencekram bokongku dan meremas-remasnya, �permainanku jadi berlanjut dengan memasukkan tangkai kemaluannya ke mulutku dan kuhisap dalam-dalam, berasa halus tetapi keras, hangat dan renyutan uratnya terasa sangat dilidahku.� Kumain-mainkan dengan lidahku, dan kukeluar-masukan dari mulutku, �semakin lama makin cepat, cepat, nyaris saya terselak karena tenggorokanku sarat dengan tangkai kemaluannya yang lebih besar. Ia menggoyang-goyangkan bokongnya, berputar-putar naik turun�.

Sementara mulutnya tidak dapat memberi komentar banyak karena sarat dengan tangkai kemaluanku , saya dorong tangkai kemaluanku masuk ke dalam mulutnya sampai hingga tenggorokanya kuputar dan kunaik-turunkan dari mulutnya. Suaranya cuma berdecak-decak dan hisapanya makin kuat. Hingga saya rasakan dua kepuasan sekalian, �mulutku rasakan kenyalnya kemaluan ia dan kemaluanku rasakan halus dan hangat mulutnya��. Semua terus berakhir dengan irama yang imbang dan makin cepat, �antara turun naik bokong, bergoyang, berputar-putar dan hisapan dibarengi erangan dan desisan terus silih ganti�.

Suasan demikian sunyi, malam sudah terlarut bergerak ke pagi hari. Sunyi senyam menerbangkan sejuta masa lalu jadi realita. Saya nyaris berteriak merasa kan kepuasan yang hebat saat ia mulai menjilat-jilati sekitaran lubang anusku, oohh�.. berasa geli dan nikmat, selanjutnya lidahnya dijulurkan ke lubang anusku, kukendurkan otot anusku dan rupanya ia mengisap dalam-dalam lubang anusku, �”Please fuck me,” �pintaku�.

Itil V3
Selanjutnya dia jatuhkan badanku ke kasur dan dia makin garang menjilat dan menggigit bokongku, mainkan anusku dengan lidahnya. Kuangkat bokongku hingga cukup menungging, selanjutnya ia hirup anusku dalam-dalam, “Ooohh..�” senssi kepuasan yang tidak pernah kurasakan,� selanjutnya dia mengubah badanku, hingga saya telentang di tepi tempat tidur, ia berdiri di pinggirnya dan ke-2 kakiku dibawa ke bahunya, bokongku cukup terangkut, tangkai kemaluannya disikatkan perlahan-lahan ke anusku�. “Aahh,” �aku berteriak kesakitan. Perlahan-lahan tetapi tentu tangkai kemaluan besar itu menerobos ke lubang anusku�, �otot anusku yang meregang berasa sakit dan panas, berasa seperti digigit-gigit semut, �namun cuma berasa sesaat saja, �selanjutnya ada hati berharap kuatir dan tandukan kepala tangkai kemaluannya ke dinding anus teras geli cukup gatal, didiamkan dalam beberap saat tangkai kemaluannya ada dalam anusku. Selanjutnya diambil dan ditempatkan pelan-pelan,� bokongnya mulai bergoyang mundur-maju, berputar-putar, demikian pula dengan bokongku menyeimbanginya�.

Kuangkat bokongku tinggi-tinggi dan dihunjamkan dalam-dalam tangkai kemaluannya ke anusku,� nyaris sampai ke jantungku, semua terus berulang-ulang dengan irama yang imbang, �kuangkat, dihunjamkan, tangannya menekan bokongku sampai tangkai kemaluannya menusuk dalam, saya teriak, “Aaahh..” terus bergoyang dan berputar-putar, makin lama makin cepat, �cepat dan cepat , dan oohh cairan hangat dari tangkai kemaluannya terasanya menedang-nendang dinding anusku. D�ia mencengkeram badanku kuat-kuat dan digigitnya bahuku. Untuk sesaat badannya menegang saat sebelum melemas dengan perlahan-lahan. Selanjutnya dia terkapar di sampingku, dan merengkuhku dan menciumku dalam-dalam.

Situasi sunyi sesaat, dua anak manusia yang semacam terbaring tempat tidur, telanjang, dilihat lukisan berpenampilan abstrak yang ekspresikan keelokan erotisme cinta, keelokan birahi yang yang bergantung membisu pada dinding, setia melihat acara berpadunya dua jiwa yang berkobar-kobar.

Sesudah sesaat, ia bangun dan pergi ke shower untuk bersihkan diri. Jalannya sempoyong dengan tangkai kemaluannya menggantung, saya terus melihat badannya yang cantik dan atletis itu, dadanya sektor dengan otot bisep dan trisep yang kuat. Nyaris di semua badannya banyak bulu-bulu lembut. Ia selanjutnya buka keran dan mengguyuri badannya sama air hangat, sedangkan pintu kamar mandi didiamkan terbuka. Saya bisa dengan bebas nikmati kendahan badannya.

Sementara dari barusan tangkai kemaluanku masih tetap menegang karena belum ejakulasi, makin menegang membubung antara ke-2 pahaku. Saya bangun dan mendekati Dody di dalam kamar mandi, ia tersenyum sepintas dan menguyur badanku sama air hangat, �sehingga kami sama basah, selanjutnya saya capai sabun dan kubelai badannya dengan busa sabun yang halus, ia terpejam sekalian memagut bibirku. Kutelusuri semua lekuk badannya yang atletis dari dada, punggung, perut, pinggang, bokong dan pahanya�. Demikian pula dengan Dody, ia membelai semua lekuk badanku dengan busa sabun, terkadang dengan belaian halus, terkadang dengan dipijit-pijit, terkadang dengan kecupan bibirnya dan jilatan lidahnya.

Saya berusaha atur napas yang mengincar, selanjutnya saya menuntun Dody untuk bersama merendam di bathtub yang sudah sarat dengan busa, saya kecup bibirnya dalam-dalam, kupermainkan lidahnya, kami sama-sama berangkulan alam busa sabun, sampai licin, kami duduk bertemu berangkulan kuat, dadanya menempel ke dadaku, tangkai kemaluannya melekat ke tangkai kemaluanku, selanjutnya Dody cukup mengusung bokongnya.

Kupegang punggungnya, dan kusodok bokongnya perlahan-lahan dari bawah,� Dody menggeliat perlahan-lahan, kepalanya menengadah dan pegangan ke dinding kamar mandi makin kuat. Berasa lubang anusnya hangat, menjepit dan meremas tangkai kemaluanku, “�Oohh,” �aku rasakan kesan hati yang susah kutuliskan, badanku meriang. Baca : Narasi Seks Cabul Baru 2018 Musibah Banjir Jakarta

Selanjutnya kupegang pinggangnya dan kumasukan kuat-kuat semua tangkai kemaluanku ke anusnya, Dody menggeliat dan 1/2 berteriak, “�Aaahh,” selanjutnya kugoyangkan bokongku mundur-maju, berputar-putar, dan bokong Dody juga meng ikuti irama itu dengan menarik dan menekan bokongnya dari tangkai kemaluanku, beberapa gerakan itu memiliki irama, air busa di bathub tumpah ke lantai kamar mandi.

Sementara tanganku yang kanan kuraih kemaluan Dody yang telah menegang dan kupermainkan, kubelai, kupijit, kukocok,� �sehingga Dody meregang. Sementara bokonganya terus kugenjot mati-matian sampai pinggangku berasa panas, dan Oow saya mulai ejakulasi, kucabut tangkai kemaluanku dan kukedap badan Dody kuat-kuat, kami sama-sama pelukan pada kondisi badan licin,� seperti belut.

“Oohh�..”
“Croot, �croot, crroott..”

Air maniku keluar dengan dahsyatnya, sekujur badanku bergidik,� tergetar,� tegang, �dan� kesan hati yang lain. Saya terbenam di air sabun dan kupeluk badan Dody erat-erat.

Comments are closed.