Narasi Sex Ngentot Gigolo Berhubungan Berlangganan Mamah
Cersex Bergambar – Narasi Seks Ngentot Terkini 2018 Gigolo Berlangganan Mamah – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Sex Cabul 2018 Bandung Lautan Birahi Part I. Mamaku itu luar biasa. Di umurnya yang telah kepala lima ia tetap elok dan seksi. Di pekerjaanpun dia masih tetap paten. Kariernya melejit terus. Kedudukannya sekarang telah wakil direktur di perusahaan tempatnya bekerja. Karena hidup dengan Mama sejahtera, karena itu saya memutuskan untuk tinggal dengannya semenjak dia berpisah dengan Papaku satu tahun lalu.
Narasi Sex Indonesia Terkomplet Papaku yang hanya bekerja sebagai karyawan rendahan, mana dapat penuhi keperluanku yang suka hura-hura. Jangankan membelikanku mobil, sepeda motor saja Papah tidak dapat. 2 orang adikku pilih tinggal dengan Mama. Sama sepertiku, mereka suka hura-hura. Habiskan uang Mama yang saya tidak tahu bagaimana triknya, sering kali ada. Apa saja yang kami meminta selalu dapat disanggupinya.
Kelompok Album Narasi Seks Ngentot Terkini 2018 Gigolo Berlangganan Mamah
narasi seks,seks terkini,narasi seks 2018,narasi seks termewah,narasi seks opsi,narasi seks terbaik,narasi seks termegah,narasi seks terbaik,narasi seks terupdate,narasi seks terkomplet
Narasi Seks Asli Namaku Tomi. Semester enam fakultas ekonomi dalam suatu perguruan tinggi swasta yang terkenal di Jakarta. Adikku Mimi. kuliah di fakultas ekonomi satu universitas denganku. Tetapi ia masih duduk di semester dua. Adikku yang paling kecil, Toni. Ia tetap kelas tiga SMU.
Mulai sejak dari sejak kecil selalu hidup berlimpah harta, dari pendapatan Mamaku, membuat kehidupan glamour benar-benar menempel dalam diri kami. Masing-masing kami dibelikan Mama mobil sebagai alat transportasi. Duit jajan tidak pernah kurang. Karena itu saya dan adik-adikku tidak pernah protes dengan apapun itu yang ditangani oleh Mamaku. Saya dan adik-adikku selalu solid bela Mama. Termasuk waktu berpisah dengan Papah. Walau sebenarnya karena perpisahan ke-2 orangtuaku itu ialah pasti karena kekeliruan Mama. Papah tangkap basah Mama sedang acara pesta seks dengan 3 orang gigolo muda di hotel!
Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.
Walau demikian, saya dan adik-adikku masih tetap saja solid bela Mama. Masalahnya belain Papah tidak ada untungnya. Lagian kelakuanku dan adik-adikku tidak berbeda-beda sangat sama Mama. Saya dan Toni sebelumnya pernah membawa perek ke rumah. Sang Mimi tahu mengenai hal tersebut dan ia sich enak-enakan saja. Masalahnya ia kerap membawa cowok tampan ke kamarnya.
Sesudah berpisah, rumah kami yang istimewa menjadi seperti rumah bordil saja dech. Mama, saya, Mimi, dan Toni, teratur membawa mitra seks kesini. Karena kami sama gilanya, menjadi asyik. Jika waktu ada Papah tidak asyik. Papah sukai rese. Walau tidak dapat membentak kelakukan binal beberapa anaknya, tetapi Papah sukai ngomel atau memberi nasihat. Huh, menjengkelkan saja Papaku tersebut.
Dari banyak cowok, sang Willy yang tersering dibawa Mama ke rumah. Ia tuch, seperti suami baru Mama saja jadi. Hampir setiap hari ia ada di dalam rumah. Paling jika Mama kembali bosen dan ingin mencari macam pasangan lain, baru ia ngibrit dari rumahku, kembali ke kostnya.
Karena biasanya sang Willy di dalam rumah, saya dan adik-adikku menjadi dekat sama dia. Apalagi umurnya tidak jauh dariku. Ia masih tetap kuliah. Umurnya cuma lebih tua 2 tahun dariku. Percakapan kami menyambung. Mengenai apa. Otomotif, sport, musik, dan tentu ngesex. Hehe. Dapat disebut, sang Willy ini peliharaan Mama. Semua ongkos hidupnya, Mamaku yang nanggung.
Sang Mimi paling suka dengan kehadiran Willy di dalam rumah. Peliharaan Mama itu dimanfaatinnya buat muasin gairahnya yang binal.
�Habisnya sang Willy itu tampan sekali sich. Jantan. Mana bodynya oke sekali kembali. Belum juga kontolnya. Besar sekali Tom. Ngesexnya menggila. Pantes saja Mama paling suka ama ia dibandingin ama gigolonya lainnya,� kata Mimi padaku sesuatu hari. Dasar nakal. Dasar maniak tuch sang Mimi.
Dengar narasi sang Mimi mengenai kontolnya sang Willy membuatku ingin tahu . Eit. Jangan salah kira dahulu men. Saya bukan gay. Pasti saya cowok straight. Hanya, dengar ukuran kontol orang sampai 28 cm kan terang membuat ingin tahu. Jangankan saya, cowok lain juga pasti ingin tahu. Edan saja kontol dapat segede itu!
Sejauh ini aku pikir kontolku telah paling besar. Panjangnya sekitaran delapan belas senti. Susah-payah lho, mencari kontol sepanjang punyaku ini di Indonesia. Rupanya punyai sang Willy justru lebih edan. sampai 28 senti men, beda sepuluh senti dari punyaku. Mengambil penggarisan dech, simak dari titik 0 senti sampai 28 senti, panjang sekali kan ukuran begitu.
Walau ingin tahu, tidak mungkin kan saya izin ke dia bikin simak kontolnya. Edan saja. tidak perlu ya. Sebelumnya pernah pikirkan bagiku untuk ngintip ia saat ngentot dengan Mamaku atau sang Mimi. Tetapi malas ah. Ngapain melihat saudara kandungan sendiri ngentot. tidak ada seru-serunya. Entar saya menjadi incest kembali. Membuat berabe saja.
Tetapi, yang bernama rejeki memang tidak ke mana. Saat itu malem hari. Nyaris pagi hari justru. Saya baru pulang. Biasa sajalah, ngabis-ngabisin uang Mama. Semuanya orang telah tidur sepertinya. Tenggorokanku rasanya kering sekali. Haus. Saya segera ke dapur, ingin ngambil minuman dari almari es.
Cocok saya nyampe di dapur saya terpana. Kusaksikan Mama sedang tiduran terlentang di meja makan kami. Baju atasannya terbuka memperlihatkan buah dadanya yang tetap kuat dan besar. Sementara sisi bawah badannya tidak menggenakan penutup apapun. Sekitaran memeknya yang penuh jembut lebat kusaksikan belepotan cairan putih kental sampai ke perutnya. Sangat banyak. Mama tidak sadar dengan kedatanganku, karena waktu itu dia sedang pejamkan matanya sekalian mendesah-desah.
�Ngg.. Sedap sekali Will,� ucapnya dengan suara mendesis. Ternyata ia baru saja dientot sama sang Willy di meja makan tersebut.
Saya selekasnya mengubah pandanganku dari badan Mamaku yang mengangkang tersebut. Entahlah mengapa, kok saya rasa saya sepertinya terangsang. Dapat berabe nih. Pandanganku kualihkan ke dalam almari es. Saat melihat ke sana saya kembali terkejut. Disitu berdiri sang Willy. Ia tidak menggenakan baju apapun itu tutupi badannya. Tubuhnya yang lebih tinggi dan kekar berotot itu polos. Ia sedang menenggak coca cola dari botol.
Mataku langsung melihat ke kontolnya. Edan men. Sang Mimi tidak berbohong. Di selangkangannya kusaksikan sebatang kontol sama ukuran hebat. Sedang mengacungkan tegak ke atas mengkilat karena belepotan spermanya sendiri sepertinya. Batangnya gendut, segemuk botol coca cola yang digenggamnya. Panjang sekali. Kepala kontolnya yang kemerahan seperti jamur melalui pusarnya. Tangkai gendut itu penuh urat-urat. Saya sampai melotot menyaksikannya. Kupandangi kontol itu dengan cermat. Ck.. Ck.. Ck.. Sadis.
�Baru pulang Tom?� kata Willy menegurku.
Dia telah mengetahui kedatanganku ternyata. Saya selekasnya melihatkan pandanganku dari kontolnya. Genting jika dia mengetahui saya lagi serius memperhatikan detail kontolnya tersebut.
�He eh. Iya,� sahutku sekalian menggangguk.
Untung saja lampu di dapur itu bernyala redup. jika sangat jelas, tentu Willy dapat ketahui jika mukaku sedang bersemu merah waktu itu. Malu.
Mamaku yang tiduran lemas di atas meja makan mendadak melonjak bangun. Dia repot mencari roknya untuk tutupi sisi bawah badannya yang terbuka.
�Eh, Tomi. telah lama kau tiba?� kata Mama dengan gestur malu.
�Baru saja ma,� sahutku.
Itil V3
Saya berlaga seperti tidak ada apa-apa disana. Selekasnya kuambil minuman dingin dari almari es. Badan Willy yang berkeringat pas disampingku. Saat mataku melihat ke dalam almari es, cari minuman, kusempatkan untuk melihat satu kali lagi ke tangkai kontol Willy. Ini kali saya dapat menyaksikannya lebih terang. Sebab ada kontribusi pencahayaan dari lampu almari es. Edan! Bagus sekali bentuk kontolnya, pikirku.
Sesudah mendpatkan minuman dingin, saya selekasnya tinggalkan dapur. Tinggallah Mamaku dan Willy disitu. Saya tidak tahu apa mereka tetap meneruskan kembali permainan cabul mereka atau mungkin tidak. Yang jelas sepanjangnya jalan ke arah kamarku, pikiranku disanggupi kontol sang Willy yang hebat tersebut.
�Gila! Edan!� rutukku dalam hati.
Kok saya dapat memikirkan kontol punyai cowok lain sich? Ada apakah denganku ini? Rasanya malam itu saya sulit untuk tidur. Sesudah membalik-balikkan tubuh beratus kali di atas ranjangku yang empuk, baru saya dapat tertidur. Itu juga sesudah jarum jam memperlihatkan jam empat pagi. Sesaat lagi pagi mendekati.
Bertemu dengan Willy esok harinya saya menjadi rada-rada gugup. Entahlah mengapa. Mataku menjadi sukai mengambil pandang ke selangkangannya. Saya menjadi mengetahui, jika rupanya saat selangkangannya tertutupi celana semacam itu, ukuran benjolan diselangkangan itu, memang lain dengan punyaku. lebih mencolok sepertinya. Edan! Edan! Rutukku dalam hati. Kok saya menjadi memikirkan itu saja sich?!
Sang Willy sich tidak ada peralihan. Dia masih tetap cuek saja sebagaimana umumnya. Dia tidak merasakan ada yang aneh dengan peristiwa tadi malam. Kelihatannya dia tidak peduli kalao saya mendapatinya telanjang bundar bersama Mamaku. Sepertinya, baginya itu hal yang wajar saja. Dasar gigolo professional ia.
Satu bulan berakhir. Dan sepanjang kurun waktu itu, saya menjadi pemerhati selangkangan Willy jadi. Entahlah mengapa, saya selalu mengharap akan mempunyai peluang kembali untuk ngelihat perkakas gigolo tersebut. Tetapi tidak sempat juga kesampaian. Sampai sesuatu hari.
Saya ingin berenang pagi-pagi di kolam renang yang berada di halaman belakang rumahku. Saat saya sampai di kolam renang mataku langsung tangkap sebuah tontonan cabul. Sang Mimi sedang ngentot dengan Willy. Dasar ngotot sang Mimi. Walau sebenarnya Mama kan masih tetap ada di kamarnya pagi-pagi ini.
Adikku yang elok dan seksi itu sedang nungging di pinggir kolam renang. Ada di belakangnya Willy asyik memacu kontolnya dalam lobang vagina adikku tersebut. Pacuannya liar dan keras. Menghentak-hentak. Badan sang Mimi sampai tergerak-dorong di depan karena hentakan tersebut. Keliatannya sang Mimi kenikmatan sekali. Bibir bawahnya digigit-gigitnya dengan giginya. Dia menggeliat-gelinjang sekalian merem terbuka nikmati bantaian kontol Willy yang hebat itu di memeknya.
Saya terangsang luar biasa. Celana renang segitiga yang kukenakan, tidak lagi dapat memuat kontolku yang membesar. Saya tidak tahu. Saya terangsang karena apa? Apa karena menyaksikan persetubuhan mereka, atau karena serius memperhatikan kontol besar Willy yang masuk keluar vagina sang Mimi tersebut. Entahlah.
Tanganku langsung mengocak tangkai kontolku yang telah kukeluarkan dari celana renangku. Kukocok semaksimal mungkin. Cepat. Saya ingin selekasnya menumpahkan spermaku.
�Eh, Tom. Ngapain luh?� mendadak kudengar suara Mimi menegurku.
Mataku yang merem terbuka secara langsung melihatnya. Kusaksikan dia melihatkan mukanya yang elok melihatku yang berdiri mengangang sekalian ngocok. Willy tersenyum melihatku. Mereka tidak hentikan permainan mereka.
�memang lo tidak bisa simak, saya kembali ngapain,� jawabku cuek. Willy ketawa kecil dengar jawabanku.
�Gila lo,� kata Mimi. Kemudian dia kembali asyik nikmati pacuan Willy.
Pada akhirnya aku juga orgasme sekalian melihati Mimi dan Willy yang tetap bercinta. Selang beberapa saat sang Willy yang orgasme di mulut Mimi. Saat sebelum spermanya sebelumnya sempat mencemooht dari lobang kencingnya, Willy meluangkan menyabut kontolnya yang gendut dan panjang itu dari vagina Mimi. Baca : Narasi Sex Ngentot 2018 Karena Lukisan Erotis
Lantas dimintanya Mimi buka mulutnya lebar-lebar menyongsong curahan sperma Willy yang deras. Saya betul-betul terbius birahi menyaksikan beberapa detik Willy menumpahkan spermanya di mulut adikku tersebut. Entahlah mengapa gairahku berasa menggelegak menyaksikan kontol itu menyembur spermanya yang deras berkali-kali. Kupelototi tiap detik orgasme Willy itu tanpa berkedip-kedip sama sekalipun. Saya tidak ingin kehilangan peristiwa yang cantik itu sedetikpun.
�Gila lo. Adik sendiri ngentot dilihat,� kata Mimi padaku.
Waktu itu kami bertiga tiduran di pinggir kolam renang kecapekan. Jika orang menyaksikan kami waktu itu, mereka tidak ketahui jika kami barusan orgasme barusan. Yang menyaksikan tentu cuma menduga kami sedang berjemur nikmati sinar matahari di pinggir kolam renang.
�Habisnya elo berdua sama gilanya sich. Masak pagi-pagi ngentot di sini. Kedapatan Mama bagaimana?� sahutku.
�Cuek. Mama tidak akan bangun. Saat sebelum ngentotin gua, Mama habis dibantai sama sang Willy . Maka Mama tentu sedang ngorok kecapaian,� jawab Mimi percaya.
�Benar Wil?� tanyaku.
�Yap,� sahut Willy singkat.
Dasar sang Willy. Habis ngentot dengan Mama, masih mampu ngentoti sang Mimi sebinal barusan. Betul-betul professional nih cowok, pikirku. Itu pengalaman ke-2 ku menyaksikan kontol sang Willy.
Comments are closed.