Publisher Theme
Art is not a luxury, but a necessity.

Cerita Sex Hubungan Terlarang Mengunakan Black Magic

Tidaklah aneh sepanjang saya kuliah dahulu di wilayah surakarta,banyak rekan sekampusku yang mencoba endekati, tetapi hatiku tertaut pada Mas Hendra saja. Bukan materi yang saya kejar pada dianya, tetapi karena sikapnya yang sopan thdp saya. Teman2 katakan saya terlampau pilih2,tetapi semua itu salah, dan kebenaran Mas Hendra tiba kekostku slalu pakai BMW terkadang mercy punya orang tuanya. Tetapi saya lebih sukai bila dia tiba dan jemput pakai sepeda motor saja. Bukan apa2, di kampungku orangtuaku punyai mobil semacam itu.

Cersex BergambarKehidupan sexualku normal dan Mas Hendrapun tahu ttg seleraku. Dia sangat memahami kapan kami dapat terkait tubuh dan kapan tidak. Aku juga tidak ingin Mas Hendra terlampau memporsir tenaganya untuk lakukan kewajibannya. Sebagai wanita jawa saya dituntut untuk nrimo dan pasrah saja.

Kami ada di surakarta dan tempati rumah pemberian orangtua Mas Hendra. Di dalam rumah yang luas dan asri ini, kami tinggal dan didampingi 2 orang pembantu suami istri. Ke-2 pembantu itu sudah lama turut sama orang tua Mas Hendra. Usia mereka kira2 65 tahun. yang wanita namanya mak imah dan pak bidin. Kami memercayakan rumah ke mereka bila kami pergi kerja.

Tiap hari saya kekantor terkadang diantarkan Mas Hendra dan terkadang saya nyetir sendiri. Satu saat saya pulang dari kantor dan ingin kerumah, saya tanpa menyengaja menyerempet sebuah sepeda yang dikendarai dengan seorang pria paro baya. Pria itu jatuh dan saya karena takut dan terkejut, karena itu saya larikan saja mobilku mengarah rumah. Sesampainya di rumah saya, masukan mobil dan diam di dalam kamar. Masih terpikir olehku saat, pria itu jatuh dan panggil manggil saya untuk stop, tetapi saya pancal gas.

Di rumah perasanku tidak tenang dan itu saya biarkan saja dari Mas Hendra. sesudah peristiwa itu besoknya saya meminta diantarkan kekantor dengan Mas Hendra. hampir setiap malam saya mimpi berjumpa sama pria yang ku tubruk tersebut. sampai2 Mas Hendra bingung akan sikapku yang berbeda dingin dan resah. Lantas Mas Hendra bertanya karena peralihan sikapku tersebut. Aku juga terang-terangan dan Mas Hendra pahaminya. Lantas dia anjurkan saya untuk menagmbil seorang pengemudi, untuk mengantarku. Aku juga sepakat, karena saya memang trauma semenjak waktu itu menyopir sendiri.

Sekian hari selanjutnya, hadirlah pengemudi yang dicari Mas Hendra tersebut. Betapa terkejutnya saya, masalahnya itu ialah orang yang saya tubruk kemarin. Iapun terkejut, tetapi saya berusaha menagatur sikapku, saya percaya iapun masih ingat denganku saat ku tubruk. Agar Mas Hendra tidak berprasangka buruk ke orang yang ku tubruk itu, karena itu saya sepakat saja bila dia menjadi sopirku. Kupikir itung2 balas jasa ataskesalahanku waktu itu. Namanya Pak Rojak, umurnya kira2 66 tahun, tetapi tetap sehat dan kuat.

Semenjak waktu itu saya slalu diantarkan Pak Rojak ke mana saya pergi, baik kekantor atau berbelanja. Tiap pagi dia sudah ada di dalam rumah, dan siap2 bersihkan mobilku. Sedang suamiku sudah dekat dgn Pak Rojak. Sesuatu hari waktu mengantarkan saya kekantor sekalian bincang2 Pak Rojak, katakan padaku. Bu.. jika tidak salah ibu dahulu, nabrak saya dengan mobil ini kan?.. tanyanya. Saya termenung dan Pak Rojakpun berbicara, ibu,,, kejam dan tidak bertanggungjawab. Lantas ku jawab� maaf pak.. waktu itu saya salah,, saya terburu buru waktu itu, jawabku. Alahhhh kalian orang kaya memang demikian.. memandang seseorang sampah, sambungnya.. Lantas ku jawab.. janagn begitu pak? saya saat itu betul2 khilaf kataku kembali. Lantas dia diam� Aku� juga diam saja waktu itu, sampai hingga di dalam rumah.

Semenjak peristiwa itu sikapnya padaku menjadi lain dan saya tidak memusingkan. Aneh memang mengapa mulai sejak Pak Rojak menanyakan kepadaku waktu itu, saya rasakan ada kesan tertentu dalam hatiku saat melihat matanya. Hatiku ke Pak Rojak terasanya ingin terus bersama dengannya. Bila dia pulang sore harinya,saya merasa ada yang lenyap dalam hidupku. Dan pagi bila dia tiba untuk mengantarku rasa itu menjadi suka dan seperti kasmaran. Perasanku ke Mas Hendra biasa-biasa saja.

Jum�at sore saat dia jemputku, entahlah mengapa saya meminta Pak Rojak untuk singgah dahulu untuk berkunjung dalam suatu restaurant. Disana saya ambil tempat cukup kesudut dan situasinya sangat romantis. Pak Rojak kuajak makan. kami duduk berhadap hadapan, dia pandangngi terus mataku. Aku juga begitu seperti saya melihat mas hedra. Tidak ada kata2 dia pegang jariku waktu itu, saya merasa tenang seperti gadis remaja bersama pasangannya. Pak Rojak lantas raih tanganku dan menciumnya. Baru ini kali, tanganku di pegang orang selainnya suamiku dan ada rasa hangat yang mengucur di sekujur badanku. Sesaat kami nikmati situasi yang tidak saya hendaki itu terjadi. Kemudian kami keluar restaurant itu dan ke arah kemobil. Dalam mobiku itu, saya termenung dan kebingungan akan peristiwa baru saja, otakku tidak jalan sebagai mana harusnya, masalahnya saya bermesraan sama sopirku yang tidak sebanding denganku dan dia dengan bebasnya raih dan meremas tanganku.

Dalam mobil saat sebelum jalan, Pak Rojak melihat kearahku,dan raih lagi jariku dan lantas dia peluk badanku lantas dia kecup bibirku. saya kembali mirip orang bingung. Sesampainya di rumah saya terus terpikir kesan peristiwa barusan sore tersebut. Betapa kurang ajarnya sopirku itu, bisik hatiku. Malam harinya, dengan separuh hati, saya layani suamiku dengan apa yang ada. Tidak lagi ada rasa nikmat yang saya rasa saat Mas Hendra mencumbuku dan mensebadaniku. Hatiku slalu terpikir muka Pak Rojak. Jika pikiranku sehat waktu itu, saya berpikiran apa istimewanya Pak Rojak? tidak ada rasanya. tetapi saya slalu terpikir mukanya, sampai2 saat suamiku waktu ada di atas badanku saat lakukan jalinan tubuh, saya anggap Pak Rojak yang di atas badanku, tetapi untunglah saya bisa mengusai diri.

Besoknya saya seperti umumnya diantarkan olehnya, dan dia tambah berani dengan meraba-raba paha dan dadaku, tangannya saya tepiskan, namaun dia cuma senyuman. Tiap hari, matanya tidak lepas melihatku dari ujung rambut sampai kaki. Entahlah mengapa tiap hari, ada2 yang dia pegang dari badanku, terkadang dadaku, paha, terkadang dia cium bibirku. Tetapi saya tidak berontak. Sesuatu pada saat pulang dari kantor, mobil tidak dia tujukan kerumah tetapi, kerumahnya di teritori kartosuro.

Disitu, situasinya sepi dan jarang-jarang ada rumah warga. Entahlah mengapa akau, ingin saja dibawa turun dan amsuk kerumahnya, yang dikelilinggi pohon2 besar. Tempat tinggalnya dibuat dari kayu dan beratap genteng yang sudah tua. Di rumah itu cuma ada dipan beralas alas dan sebuah bantal. Lantas Pak Rojak tutup pintu rumah itu dan mempersilahkan saya duduk di tepian dipan tersebut. Jika disaksikan, gubuknya seperti rumah dukun dan didindingnya ada seperti tulang2 dan berbau menyan.

Pak Rojak kebelakang dan selang beberapa saat ada dan duduk di sampingku. Bu� seperti inilah kondisi saya, ucapnya� oooo.. tidak apa lah pak? jawabku. Lantas tiba2 saja dia lingkarkan tangannya di bahuku. Saya merasakan tidak sedap.. buk� saya,,, ingin� rasakan kehanagatan badan ibu,,, ucapnya. Dahulunya istri saya masih hidup bila tidak ibu tubruk saya waktu itu, saya bisa menolongnya, tetapi ibu, membuat saya telat.. dan istri saya mati, jelasnya. saat ini ibu,, lah yang menukarkannya� sambungnya kembali. Saya diam saja waktu itu, saya demikian karena pikiranku telah kosong dan dalam diriku ada seperti nafsu yang menghentak untuk diselesaikan dan bebaskan.

Sesudah berbicara demikian, satu-satu pakainanku jatuh kelantai dan tiap inch badanku dia capai dan remah sampai saya tidak berpenutup kembali. Saya dia baringkan di dipan kayu itu, lantas dia membuka bajunya sampai, sama2 bugil denganku. waktu itu saya awalnya cuma kenakan pakaian kantor. lantas dia capai inch untuk inch tiap rongga di badanku. Dan pada akhirnya dia hujamkan kejantanannya kekemaluanku berkali kali. ,sampai derit dipan itu kedengar.

Saya cuma mendengus dan merasa terus jadi kuda picu. Badan mulusku disentuh Pak Rojak berulang kali, sampai pada akhirnya dia pancarkan cairan hangat itu di dalam kemaluanku, ada rasa hangat dan tegang saat dia sampai klimaks. Aku juga tanpa kusadari dari barusan sudah juga klimax. Badanku waktu itu sarat dengan keringat dan bersatu dengan keringat Pak Rojak. Saya mersakan perih dan nyilu pada selangkanganku karena kejantanan Pak Rojak panjang dan besar . sebagian besar kulit badanku merah2 dan putingku terasanya panas karena gigitan Pak Rojak.

Sesaat selanjutnya saya diminta kenakan pakaian dan bersiap seperti umumnya kembali. Lantas saya pulang diantarya mobilku. Dalam mobil saya merasa sesal sudah mengkhianati Mas Hendra, tetapi apa dayaku, karena Pak Rojak sangat berkuasa pada badanku, sampai dia sukses menelanjangngi dan meniduri ku. Baca : Narasi Seks Ngentot Terjerat Permainan Bilyard dan Disikat

Semenjak waktu itu, jika ada saat waktu saya pulang dari kantor, Pak Rojak slalu menytubuhiku dan terkadang bila suamiku ke jakarta, dia dengan semaunya tidur di rumahku dan kamipun bersebadan dengan Pak Rojak di atas tempat tidur kami dengan Mas Hendra. Tiap dia menjamahku saya slalu rasakan senang dan pegal2 pada selangkangannku. Beberapa pembantuku tidak berprasangka buruk atas perlakuan kami tersebut. Pak Rojak juga nampaknya dapat tutup mulut ke-2 pembantuku.

Nyaris sepanjang enam bulan saya jadi bulan2an gairah Pak Rojak, itu, aku juga merasainya. Tetapi saya sedikit tenang, saya tidak akan hamil, karena saya telah memasangkan spiral. Dan itu saya ketahui, karena hampir tiap terkait seks dengan Pak Rojak, dia slalu keluarkan air maninya dalam rahimku. Dan memang saya sebelumnya sempat menghirup bau tidak sedap saat dia ada di atas badanku. Berbau keringatnya sangat busuk, tetapi saya slalu menukar sprei ranjangku tiap dia menyetubuhiku, karena berbau keringatnya akan ada di kain sprei tersebut. kamarpun saya semprot dengan aroma dan acnya slalu berpijar.

Dan demikian lama baru saya ketahui dari rekan jika Pak Rojak ialah seorang dukun dan saya sudah di guna- gunainya. Atas anjuran dan kontribusi seorang orang pandai pada tempat rekanan kerjaku itu, sekarang saya sudah terlepas dari guna-guna Pak Rojak. Iapun lantas, saya pecat dan dia sebelumnya sempat mengancamku, akan membedah jalinan sexku dengan ku ke suamiku. Dengan meminta uang sekitaran 10 juta dari tabunganku saya, meminta ia keluar. Semenjak waktu itu dia sebelumnya tidak pernah ada kembali.

Comments are closed.