Cerita Sex Hubungan Terlarang Bersama Supirku
Persisnya dua minggu saat sebelum ebtanas, saya sedang belajar sekalian selonjoran bertumpu di ujung ranjangku. Saat itu waktu telah memperlihatkan jam 23.47, situasinya sunyi sekali cocok untuk mengingat. Mendadak fokusku terputus oleh suara ketukan pada pintu. Aku pikir itu mamaku yang ingin menengokku, tetapi saat pintu kubuka, jreeenngg�.saya tersentak terkejut, sang Tohir rupanya.
Cersex Bergambar – �Ih, ngapain sich Bang malam-malam begini, kalau kelihatan papah mama kan genting tau�
�Anu non, gak dapat tidur nih�mikirin non terus sich, dapat gak non sekarang�udah 3 hari nih ?� ucapnya dengan mata melihati badanku yang terbungkus gaun tidur pink.
�Aahh�udah ah Bang, saya kan harus belajar sudah ingin ujian, gak ingin saat ini ah !� omelku sekalian tutup pintu.
Tetapi saat sebelum pintu tertutup ia meredamnya dengan kaki, lantas menyelusup masuk dan baru tutup pintu itu dan mengamankannya.
�Tenang saja non, semua sudah tidur dari barusan kok, tinggal kita duaan aja� ucapnya menyeringai
�Jangan ngelunjak Bang�sana cepat keluar !� hardikku dengan telunjuk ke arah pintu
Bukanlah mengikuti perintahku ia justru mengambil langkah dekatiku, sorot matanya tajam seakan menelanjangiku.
�Bang Tohir�.saya katakan keluar�jangan maksa !� gertakku kembali.
�Ayolah Non, hanya sesaat saja kok�abang sudah kepingin nih, lagian saat non gak cape akhir-akhir ini belajar terus-terusan sich� katanya sekalian terus merapat
Saya terus undur beberapa langkah untuk beberapa langkah menghindariinya, jantungku makin berdebar seperti akan disetubuhi saja rasanya. Pada akhirnya kakiku tersudut oleh pinggir ranjangku sampai saya jatuh terduduk di situ. Kesempatan kali ini tidak disia-siakan sopirku, ia segera menangkap dan menindih badanku. Saya menjerit ketahan dan meronta-ronta dalam himpitannya. Tetapi kelihatannya reaksiku justru membuat makin bergairah, ia tertawa-tawa sekalian menggerayangi badanku. Saya geleng-geleng kepalaku ke sana kesini saat ia akan menciumku dan memakai tangaku untuk meredam pergerakan mukanya.
�Mmhh�jangan Bang�Citra gak ingin !� mintaku.
Aneh memang sebetulnya saya bisa saja berteriak minta bantuan, tetapi mengapa tidak kulakukan, mungkin saya mulai menikmatinya karena tindakan semacam ini bukan pertamanya kali buatku, disamping itu saya pun tidak ingin ortuku ketahui skandal-skandalku. Breettt�gaun tidurku robek sedikit pada bagian leher karena tetap melawan waktu ia memaksakan membuka. Ia sudah sukses memegang ke-2 lenganku dan direntangkannya ke atas kepalaku. Saya telah betul-betul terkunci, cuma dapat menggelengkan kepalaku, itu juga secara gampang ditanganinya, bibirnya yang tebal itu saat ini melekat di bibirku, saya dapat rasakan kumis pendek yang kasar menggesek sekitaran bibirku gemuruh napasnya pada mukaku.
Kecapaian dan kalah tenaga membuat rontaanku menurun, harus saya harus meng ikuti gairahnya. Ia menggairahkanku dengan mengulum bibirku, mataku terpejam nikmati cumbuannya, lidahnya terus mendorong-dorong memaksakan ingin masuk ke dalam mulutku. Mulutku juga perlahan-lahan mulai terbuka biarkan lidahnya masuk dan bermain didalamnya, lidahku secara refleks beradu karena ia selalu menyentil-nyentil lidahku seolah ajaknya turut menari. Suara desahan ketahan, gemuruh napas dan kecipak ludah kedengar terang olehku.
Mataku yang terpejam terbuka saat kurasakan tangan kasarnya mengelusi paha mulusku, dan terus mengelus ke arah pangkal paha. Jarinya menekan-nekan lubang vaginaku dan menyeka-ngusap belahan bibirnya di luar. Birahiku naik secara pesatnya, memancar dari napasku yang semakin tidak teratur dan vaginaku yang mulai becek. Tangannya telah menyelusup ke kembali celana dalamku, jari-jarinya menyeka-usap permukaan atasnya dan temukan klitorisku, benda seperti kacang itu dipencet-pencet dan digesekkan jarinya membuatku menggeliat dan merem-melek meredam geli bersatu nikmat, ditambah lagi jari-jari yang lain menyelusup dan menyetuh dinding-dinding dalam lubang tersebut.
�Ooohhh�Non Citra menjadi tambah elok saja jika sedang konak begini !� katanya sekalian melihati mukaku yang merona merah dengan matanya yang sayu karena telah terangsang berat.
Lantas ia ambil keluar tangannya dari celana dalamku, jari-jarinya belepotan cairan bening dari vaginaku.
�Non cepat sekali basahnya ya, simak nih becek gini� ucapnya menunjukkan jarinya yang basah di muka mukaku lalu dijilatinya.
Selanjutnya dengan tangan yang satunya ia sibakkan gaun tidurku hingga payudaraku yang tidak menggunakan bra terbuka tanpa terhambat apapun itu. Matanya melotot mengamat-ngamati dan mengelus payudaraku yang memiliki ukuran 34B, dengan puting kemerahan dan kulitnya yang putih mulus. Beberapa teman cowoku katakan jika ukuran dan bentuk payudaraku bagus untuk orang asia, kuat dan tegak seperti punyai aktris bokep Jepang, bukan seperti punyai bule yang kadangkala oversize dan turun ke bawah.
�Nnngghhh�bang� desahku dengan mendangak ke belakang rasakan mulutnya memagut payudaraku yang bikin gemas tersebut.
Mulutnya menjilat, menghisap, dan menggigit perlahan putingnya. Kadang-kadang saya merinding kenikmatan jika kumis pendeknya menggesek putingku yang peka. Tangan yang lain ikut bekerja pada payudaraku yang samping dengan lakukan pijatan atau mainkan putingnya hingga kurasakan ke-2 benda peka itu makin mengeras. Yang dapat kulakukan cuma mendesah dan meremasi rambutnya yang menyusu.
Senang menyusu dariku, mulutnya pelan-pelan turun mencium dan menjilat-jilati perutku yang rata dan jadi berlanjut semakin ke bawah sekalian tangannya turunkan celana dalamku. Sekalian memeloroti ia mengelusi paha mulusku. Cd itu pada akhirnya lepas lewat kaki kananku yang ia angkat, kemudian ia mengulum sesaat jempol kakiku dan menjilat-jilati kakiku. Darahku makin bergolak oleh bermainnya yang erotis tersebut. Seterusnya ia mengusung ke-2 kakiku ke pundaknya, tubuhku jemari 1/2 terangkut dengan selangkangan mengarah ke atas.
Saya pasrah saja meng ikuti posisi yang ia harapkan, dasarnya saya ingin menyelesaikan birahiku ini. Tanpa menghabiskan waktu kembali ia melumat kemaluanku dengan rakusnya, lidahnya sapu semua penjuru vaginaku dari bibirnya, klitorisnya, sampai ke dinding didalamnya, anusku juga tidak lepas dari jilatannya. Lidahnya disinggung-sentilkan pada klitorisku memberi kesan yang hebat pada wilayah tersebut. Saya betul-betul tidak termonitor dibikinnya, mataku merem-melek dan berkunang-kunang, syaraf-syaraf vaginaku mengirim rangsangan ini ke semua badan yang membuatku terasanya menggigil.
�Ah�aahh�Bang�nngghh�.terus !� erangku lebih panjang di pucuk kepuasan, saya meremasi payudaraku sendiri sebagai gestur rasa nikmat
Tohir terus mengisap cairan yang keluar disana dengan lahapnya. Badanku menjadi tergetar seperti akan meletus. Ke-2 iris pahaku makin kuat mengapit kepalanya. Sesudah senang melahap sajian pembuka berbentuk cairan cintaku baru ia turunkan kakiku. Saya sebelumnya sempat istirahat dengan menantinya buka pakaian, tetapi itu sesaat. Sesudah ia buka pakaian, ia membuka dasterku yang telah terkuak, kami berdua sekarang telanjang bundar.
Ia menghamparkan ke-2 pahaku dan ambil posisi berlutut salah satunya. Bibir vaginaku menjadi turut terbuka pancarkan warna merah mengembang antara bulu-bulu hitamnya, siap untuk menyongsong yang hendak memasukinya. Tetapi Tohir tidak segera mencoblosnya, lebih dahulu ia gesek-gesekkan penisnya yang lebih besar itu pada bibirnya untuk memancing birahiku supaya naik kembali. Karena tidak sabar ingin selekasnya dicoblos saya raih tangkai itu, keras sekali benda itu waktu kugenggam, panjang dan berurat .
�Aaakkhh�!� erangku lirih sekalian mengepalkan tangan erat-erat saat penisnya melesak masuk ke dalam dalamku
�Aauuuhhh�.!� saya menjerit lebih keras dengan badan berkelejotan karena hentakan kerasnya sampai penis itu tertanam semuanya pada vaginaku.
Untung saja kamar papah mamaku di lantai dasar dan tempatnya lumayan jauh dari kamarku, jika tidak pasti beberapa suara aneh di kamarku tentu kedengar oleh mereka, bagaimana juga sopirku ini termasuk nekad berani melakukan ketika dan tempat semacam ini, tetapi malah disini kesannya ngeseks di lokasi yang �berbahaya�. Dengan pergerakan perlahan-lahan ia menarik penisnya lantas didesak ke kembali seolah ingin nikmati dahulu gesekan-gesekan pada himpitan lorong sempit yang bergerinjal-gerinjal tersebut. Saya turut menggoyahkan pinggul dan mainkan otot vaginaku menyeimbangi sikatannya. Responku membuat makin mengganas, penisnya makin lama menyikat makin kasar saja, ke-2 gunungku menjadi turut terbuncang-guncang dengan kuat.
Kuperhatikan sepanjang memacuku otot-otot badannya mengeras, badannya yang hitam kekar bercucur keringat, benar-benar jantan sekali, pria sejati yang memberikan kepuasan sejati. Suara desahanku bersatu baur dengan erangan jantannya dan derit tempat tidur. Butir-butir keringat terlihat di sejukur badanku seperti embun, meskipun ruang ini ber-ac tetapi saya merasa panas sekali.
�Uugghh�Non Citra�sayang�kamu memang uenak tenan�oohh�non cewek paling elok yang dulu pernah abang entotin� Tohir memgumam tidak karuan di tengah-tengah kegiatannya.
Ia turunkan badannya sampai menindihku, lusuhbut dengan dekapan kuat, ke-2 tungkaiku kulingkarkan di pinggangnya. Ia dekatkan mulutnya ke leher tingkatanku dan memagutnya. Sementara di bawah sana penisnya semakin terus-menerus mengaduk-aduk vaginaku, diselipin pergerakan berputar-putar yang membuatku terasanya diaduk-aduk. Badan kami telah berlumuran keringat yang sama-sama bersatu, aku juga makin kuat merengkuhnya. Saya mendesah semakin tidak karuan menyongsong klimaks yang telah merapat seperti ombak besar yang hendak menghajar pesisir pantai.
Tetapi demikian telah di tingkat klimaks ia turunkan frekwensi pacuannya. Tanpa melepas penisnya, ia bangun mendudukkan dianya, karena itu automatis saya saat ini di atas pangkuannya. Dengan posisi ini penisnya menancap lebih pada dalam vaginaku, makin berasa juga otot dan uratnya yang seperti akar beringin itu menggesek dinding kemaluanku. Kembali saya menggoyahkan tubuhku, sekarang dengan pergerakan turun-naik.
Ia merem-melek kenikmatan dengan tindakanku, mulutnya repot melumat payudaraku kanan dan kiri dengan berganti-gantian membuat ke-2 benda itu penuh sisa gigitan dan air liur. Tangannya terus menelusuri lekuk-lekuk badanku, mengelusi punggung, bokong, dan paha. Selang beberapa saat saya dekati lagi orgasme, karena itu kupercepat goyanganku dan memperkuat dekapanku. Sampai pada akhirnya capai sesuatu titik di mana badanku melafalkanng, denyut jantung mengencang, dan pandangan cukup kabur lantas diikuti erangan panjang dan menetesnya cairan hangat dari vaginaku. Waktu itu ia gigit putingku dengan lumayan keras hingga gelinjangku semakin tidak karuan oleh rasa perih bersatu nikmat. Saat gelombang itu perlahan-lahan berakhir, goyanganku juga semakin berkurang, badanku seperti mati rasa dan ambruk ke belakang tetapi didukung lengannya yang kuat.
Ia membiarkanku tiduran kumpulkan tenaga sesaat, diambilnya tempat minum di meja kecil samping ranjangku dan diberikan ke mulutku. Sejumlah teguk air membuatku lebih lebih enak dan tenagaku mulai sembuh perlahan-lahan.
�Udah fresh kembali kan Non ? Kita terusin kembali yok !� sahut Tohir senyuman-senyum sekalian mulai menggerayangi badanku kembali.
�Habis ini udahan yah, takut kedapatan nih� kataku
Ini kali badanku dibalikkan dalam posisi menungging, selanjutnya ia mulai menciumi bokongku. Lidahnya mencari vagina dan anusku memberikan kesan geli. Selanjutnya saya merasa ia meludahi sisi duburku, ya saat kusaksikan ke belakang ia sedang buang ludahnya seringkali ke wilayah itu, lantas digosok-gosokkan dengan jarinya. Oh�jangan-jangan ia mau bermain sodomi, saya telah lemas dahulu memikirkan rasa sakitnya ditusuk benda sebesar itu pada wilayah situ walau sebenarnya ia belum menyerang. Pertama kalinya saya lakukan anal seks dengan temanku yang penisnya tidak sebesar Tohir saja telah sakit sekali, apalagi yang sebesar ini, aduh dapat sanggups gua pikirku.
Betul yang kutakutkan, sesudah melicinkan wilayah itulah bangun dengan tangan kanan menuntun penisnya dan tangan kiri buka anusku. Saya meronta ingin menampik tetapi selekasnya dipegangi olehnya.
�Jangan Bang�jangan disana, sakit !� mintaku 1/2 meronta
�Tenang Non, cicipi saja dahulu, nanti sedap kok� ucapnya dengan rileks
Saya mendesah sekalian menggigit guling meredam rasa perih karena tusukan benda tumpul pada duburku lebih sempit dari vaginaku. Air mataku saja sampai menetes keluar.
�Aduuhh�udah donk Bang�.Citra gak tahan� rintihku yang tidak diacuhkannya
�Uuhh�sempit sekali nih� ia mengomentariku dengan muka meringis meredam nikmat.
Sesudah sesaat menarik dan menggerakkan pada akhirnya mentok penisnya. Ia biarkan sesaat penisnya disitu untuk menyesuaikan sekaligus nikmati capitannya. Kesempatan kali ini kupakai untuk melatih diri dan ambil napas.
Itil V3
Saya menjerit kecil saat ia mulai menusukkan penisnya. Dengan bertahap sikatannya semakin bertambah kuat dan kasar hingga badanku juga turut terhentak-hentak. Tangannya raih ke-2 payudaraku dan diremas-remasnya dengan beringas. Keringat dan air mataku bercucur karena kesan nikmat di tengah rasa perih dan nyeri, saya menangis bukan lantaran bersedih, bukan lantaran tidak suka, tetapi karena merasa sakit bersatu nikmat. Merasa sakit itu kurasakan khususnya pada dubur dan payudara, saya mengerang setiap ia mengirimi hentakan dan remasan keras, tetapi saya pun tidak ikhlas ia menyudahinya. Kadangkala saya harus menggigit bibir atau bantak untuk menahan jeritanku supaya tidak keluar sampai ke bawah sana.
Pada akhirnya ada suatu hal hati nikmat mengairi badanku yang kuekspresikan dengan erangan panjang, ya saya alami orgasme panjang dengan kasar semacam ini, badanku menegang sesaat lama waktunya sampai pada akhirnya lemas seperti tidak bertulang. Tohir sendiri susulku selang beberapa saat, ia menggeram dan semakin percepat pacuannya. Selanjutnya dengan napas tetap mengincar ia mengambil penisnya dariku dan mengubah badanku. Spermanya muncrat dengan derasnya dan bertebaran di sekujur dada dan perutku, hangat dan kental dengan baunya yang unik.
Badan kami terbaring lemas berdekatan. Saya pejamkan mata dan atur napas sekalian merenungkan dalam-dalam kegilaan yang barusan kami kerjakan, sebuah jalinan terlarang di antara seorang gadis dari keluarga kaya dan berpendidikan yang elok dan terurus dengan pengemudinya sendiri yang kasar dan berlainan kelas sosial.
Beberapa hari selanjutnya saya menjadi makin ketagihan sex, khususnya sex liar semacam ini, di mana badanku digunakan beberapa orang kasar seperti Tohir, dari sanalah saya rasakan kesannya. Sebetulnya saya sebelumnya pernah ingin stop tapi saya tidak dapat menahan libidoku yang lebih tinggi, menjadi ya kujalani saja apa yang ada. Untuk menyeimbanginya saya teratur menjaga diriku sendiri dengan fitness, olahraga, mandi susu, sauna, memeriksa agenda suburku dengan teratur.
2 bulan di depan Tohir terus perlakukanku seperti budak seksnya hingga kemudian ia memundurkan diri untuk temani istrinya sebagai TKW di Timur tengah. Lega saya dapat terlepas dari cengkramannya, tetapi kadangkala saya merasa kangen akan keperkasaannya, dan hal inilah yang mendorongku untuk coba beragam tipe penis sampai sekarang.
Comments are closed.