Publisher Theme
Art is not a luxury, but a necessity.

Cerita Seks Perkosa Gadis Bandung Lautan Birahi

Cersex BergambarNarasi Sex Cabul 2018 Bandung Lautan Birahi – Awalnya ada pula cerita cabul yang membuat birahi seksual anda segera naik berjudul Narasi Seks Ngentot Terkini 2018 Santhi Operator Warnet. Walaupun sudah belasan tahun tinggalkan Bandung ketergantunganku ke kota kembang itu tidak demikian saja lepas, khususnya sesudah ketidakberhasilan rumah tanggaku. Dalam satu tahun saya luangkan 2-3 kali bertandang ke Bandung bernostalgia bersama teman-teman yang masih tetap bertahan tinggal disitu setelah kuliah. Meskipun kekusutan kota Bandung cukup kurangi kenyamanan namun masih tetap tidak kurangi kemauanku untuk bertandang.

Narasi Seks Indonesia Terkomplet Banyak peralihan terjadi, Jl. Dago-juga beberapa daerah yang saya sebutkan kota lama-Cipaganti, Cihampelas, Setiabudhi, Pasteur dan wilayah yang lain yang remuk keasriannya untuk “pembangunan” tetapi ada dua hal yang tetap bertahan, makanannya yang sedap dan bervariatif dan..wanitanya yang populer elok. “Di Bandung, seringkali kita mengambil langkah akan berjumpa wanita elok” anekdot teman-teman dan itu nyaris seutuhnya betul.

Kelompok Album Narasi Sex Cabul Terkini 2018 Bandung Lautan Birahi Part I
narasi seks, narasi dewasa, narasi ngentot, narasi panas, narasi porno, narasi bokep, narasi xxx, narasi cabul, narasi seks terkini, narasi seks 2018, narasi seks terkomplet, narasi dewasa terkini, narasi dewasa 2018, narasi dewasa terkomplet, narasi ngentot terkini, narasi ngentot 2018, narasi ngentot terkomplet, narasi panas terkini, narasi panas 2018, narasi panas terkomplet, narasi porno terkini, narasi porno 2018, narasi panas terkomplet, narasi bokep terkini, narasi bokep 2018, narasi bokep terkomplet, narasi xxx terkini, narasi xxx 2018, narasi xxx terkomplet, narasi cabul terkini, narasi cabul 2018, narasi cabul terkomplet
Narasi Seks Asli Oktober 1998 dengan kereta Parahyangan siang saya pergi ke Bandung, berlibur “kenangan” selalu saya kerjakan saat weekday menghindar dari hiruk-pikuk Bandung saat akhir pekan. Sesudah menyimpan tas bawaanku, menghempas badan dibangku dekat jendela dan secara langsung buka novel John Grisham kesukaanku.

Belum juga usai membaca satu paragraph saya dikejuti panggilan suara lembut: “Maaf, apa tidak berkeberatan jika kita tukar kursi?” saya menengadah, terkejut dan terkesima! demikian ketahui sang pemilik suara. ” Hmm..sure..ehh maaf..tidak, tujuan saya tidak ada apa-apa” jawabku dengan gagap.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

Ia lumayan tinggi untuk ukuran wanita Indonesia kurang lebih 170, putih, bentuk yang seimbang dengan rambut hitam lempeng sebahu bak bintang iklan shampoo! Umurnya kurang lebih sekitaran akhir 20an kenakan pakaian krem ketat dan celana hitam yang ketat hingga menunjukkan semua lekak-lekuk badannya! Saat saya berdiri tukar kursi, sepoi-sepoi tercium wewangian minyak wangi halus yang entahlah apa mereknya, yang jelas cocok dengan performanya.

“Maaf mengusik kenyamanan Anda tetapi saya sering tertidur diperjalanan, jika dekat jendela lebih gampang menyandar kepala” Dia menerangkan sekalian mohon maaf.

“Tidak ada apa-apa kok” sahutku, bagaimanakah mungkin menampik permohonannya gumamku dalam hati. Sesudah usai merapihkan bawaannya Iapun duduk dan buka Elle edisi Australia yang dibawa. Kamipun terbenam dengan bacaan masing-masing. Ingin rasanya saya tutup John Grisham-ku dan mengawali perbincangan dengannya tetapi menyaksikan Dia demikian asyik dengan Elle-nya niat itu juga saya batalkan. Peluang itu ada saat order makanan kami datang,

“Juga suka roti isi” tanyaku buka perbincangan

“Iya, entahlah mengapa saya sukai sekali roti isi di kereta, walau sebenarnya rasanya biasa saja” jawabannya

“Mungkin situasi kereta membuat sedap” lanjutku sekenanya

“Mungkin, oh iya Mas perkenalkan saya Vini” sekalian menjulurkan tangannya

“Reno, tidak pakai Mas” sahutku sekalian menyongsong tangannya

“Hihihi” tawanya gurih “Kamu lucu , dalam rencana apa ke Bandung”

“Bermain-main saja rindu sama Bandung dan teman-teman” jawabku.

“Vini sendiri ke Bandung dalam rencana apa” tanyaku.

“Pekerjaan kantor” jawabannya singkat tegas kelihatannya malas untuk bercerita kerjanya.

“Tinggal di mana Vin di Bandung” Dia mengatakan salah satunya hotel berkelas di Dago

“Lho kok sama? saya di dalam kamar 313” sesuatu kebenaran yang mengagetkan

“Oh iya?!! satu lantai juga” tutur Vini tidak dapat sembunyikan keterkejutannya. Setelah makan kami tak lagi buka bacaan masing-masing, obrolan-obrolan mengucur secara lancar diselipin joke-joke nakal yang rupanya dicintainya. Koleksiku yang ini cukup agak banyak, tersisa perjalanan rasanya seperti cuma kami yang terdapat dikereta.

Vini bahkan juga tak lagi malu untuk memukul bahu atau mencubit kecil lenganku pada saat ada joke yang “benar-benar” nakal. Tanpa berasa kami datang di stasiun Bandung pas jam 16.30, kami naik mobil jemputan hotel sekalian terus bercengkerama lebih dekat .

Di hotel kami pisah, kamarku dikanan lift sementara Vini dikiri. Dikamar saya segera merebahkan diri memikirkan Vini dan mengingat semua peristiwa di kereta, di mobil dan di lift saya memilih untuk ajaknya makan malam atau jalanan bahkan juga jika dapat semakin dari tersebut. Karena itu saya batalkan mengontak teman-kawanku. Dan lelap dengan senyuman terukir di bibirku.

Jam 19.00 saya dikejuti oleh dering telephone, belum juga ‘napak bumi’ saya angkat telephone

“Hallo” jawabku dengan suara mengantuk.

“Hi Ren tidur ya?sorry kacaukan” kedengar suara lembut diseberang.

Itil V3
Vini!! langsung saya bangun “Is ok, saya tujuannya bangun jam begini tetapi lupa pesan di front office barusan” jawabku. “Ada apakah Vin?”

“Kamu menjadi tidak ketemu sama teman-teman Ren?”

“Hmm..saya belum call mereka, ketiduran”

“Bagaimana jika malam hari ini tiba dengan aku, masalahnya saya tidak menjadi dinner rapat”

“Menyayangkan riasanku jika harus dihapus” sambungnya dengan tawanya yang unik

Saya shock dengarkan ajakannya hingga tidak paham harus berbicara apa

“Halloo..anybody home? Kok diam sich?” serunya, mengagetkan

“Ooohh maaf..terkejut..masalahnya kejutan..kaya mendapat bulan, dibawa tiba bidadari” jawabku. “Dasarr..kamu tuch..mendapat saya baru rasa, cepat mandi donk, kasual saja ya” tutup perbincangan.

Tak perlu diminta 2x aku juga langsung mandi, keramas, kenakan pakaian kasual, minyak wangi disemua ‘sudut’ badan dan secara langsung ke arah kekamarnya. Saat pintu terbuka saya cuma dapat ‘melongo’ menyaksikan performanya yang ‘casual’, Vini kenakan rok jeans sedikit di atas lutut dengan dengan belahan dipaha kiri depan yang tinggi, atasan kaos menempel ketat ditubuhnya pundak terbuka, benar-benar panorama yang mengusapt tenggorokan.

“Hii..kok bengong kembali sich” tegur Vini menyadarkan saya dan kamipun segera. Sesudah senang melahap soto pertama dan sate ayam di sudut jl. Merdeka kami teruskan habiskan malam disalah satu cafe di wilayah Gatsu, Vini pilih seat di bar yang cukup memojok dengan sinar lampu yang kurang.

Saya pesan tequila orange ganda dengan extra es sementara Vini pilih illusion, hentakan musik yang keras membuat kami harus bicara dengan rapatkan telinga dengan musuh berbicara, saat tersebut, saya menghirup aroma minyak wangi malamnya, ditambahkan napas yang menimpa telingaku waktu bicara membuat sensor birahiku tangkap signal yang getarkan sisi peka ditubuhku. Baca : Narasi Seks Dewasa Terkini 2018 Entotin Janda Kembang

Cersex BergambarWaktu band mainkan lagu yang dicintainya Vini turun dari bangku, bergoyang meng ikuti irama lagu, sebuah panorama yang mengagumkan, pergerakan bahu telanjangnya, tangannya dan pinggulnya demikian cocok. Erotis tetapi tidak memberi kesan-kesan vulgar, dan saat kami ‘turun’ di tempat (tidak di dance floor)-lebih pas disebutkan berangkulan dengan sedikit pergerakan-buah dadanya kadang-kadang sentuh badanku, saya rasakan getaran-getaran lembut dan hangat menyebar di semua badanku.

Entahlah pada ‘turun’ yang keberapa kali saya membulatkan tekad, kukecup halus lehernya dan..”Ehh..” cuma itu yang keluar bibirnya yang sensual. Seakan mendapatkan izin aku juga merengkuhnya lebih kuat dan sepintas mengecup halus bibirnya, kemudian Vinilah yang memberi ciuman-kecupan kecil di bibirku..Malam yang cantik.

Saat sebelum larut malam kami tinggalkan cafe, dalam taksi ke arah hotel Vini menyandar kepalanya di dada kananku, kesempatan kali ini tidak saya menyia-nyiakan, kuangkat dagunya membuat tengadah. Sepintas kami perpandangan, bibirnya tergetar, Vini pejamkan matanya seolah memahami kemauanku selekasnya saja kubenamkan bibirku di bibirnya, ciuman halus yang makin lama ganti dengan pagutan-pagutan birahi tanpa perduli pada supir taksi yang kadang-kadang melihat melalui kaca spion.

Comments are closed.