Publisher Theme
Art is not a luxury, but a necessity.

Narasi Seks Ingin Perkosa Sari Cewek ABG SMP

Cersex BergambarNarasi Seks Asli Perlakuan kami makin menghangat. Karena Rina telah telanjang dada. Lantas Rina turunkan celana pendeknya. Ia segera bugil karena tidak menggunakan celana dalam. Aku juga tidak tinggal diam, kulepas semua bajuku. Kugeluti ia. Lantas kami ambil posisi 69. Rina di atas. Kami sama-sama mengisap.

�Aaahhh.., Mmasss.., sshshshs� Masss.. enaaakkk Mass.., ooohh..!� desah Rina terlalu dibesarkan.
�Ohhh.. Riiinnn� hirup yang kuaattt Riinnnn..!� desahku .
Kusaksikan Sari tidak tutupi mukanya kembali.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

Kurang lebih lima menit sama-sama mengisap, Rina berdiri menggenggam tangkai kemaluanku dan arahkan ke lubang senggamanya yang tidak perawan kembali. Turunkan bokongnya dengan perlahan-lahan.
�Bless..!� masuk langsung semuanya.
�Aaahhhh� Maasss.., aaahhh.., ssshhh.., aaahhh..!� desahnya.
Lantas dengan perlahan-lahan dinaik-turunkan bokongnya. Pertama kali perlahan-lahan. Lama-lama makin cepat.
�Aahh.. ooohhh.., sh.. sh.. ooohhh� Iiihhh..!� erangnya.

Kulirik Sari, ia melihati gestur Rina. Kelihatannya ia telah terangsang berat. Karena mukanya merah padam, napasnya mengincar. Tangannya menggenggam dadanya. Pergerakan Rina makin tidak teratasi. Bokongnya berputar sekalian turun naik. Kurang lebih 10 menit, saya rasa lubang kewanitaan Rina telah berkedut-kedut. Ia ingin sampai klimakasnya. Dan pada akhirnya bokongnya menusuk tangkai keperkasaanku dalam sekali.
�Aaahhh.. Masss� Akuuu� sammmpppeee.. Maasss..!�
�Syuuurr� syurrr..� kehangatan menyelimutinya kepala senjataku.

Dia segera terguling ke sebelahku. Senjataku tercabut dari lubang kepuasannya dan bersebaranlah cairan dari lubang senggamanya ke karpet. Saya memang tidak demikian meresapi permainan ini, karena pikiranku selalu ke Sari . Maka pertahananku masih kuat. Saya bangun dengan telanjang bundar. Kuhampiri Sari. Sari terkejut karena saya mendatanginya masih secara bertelanjang bundar. Langsung kupeluk ia. Kuciumi semua mukanya. Tidak ada penampikan darinya, tapi pun tidak ada reaksi apapun. Betul-betul masih polos.

Semakin lama tangannya mulai merengkuhku. Ia mulai menikmatinya. Membalasnya kecupanku, walaupun lidahnya belum bereaksi. Kuusahan semesra mungkin saya mencumbunya. Dan pada akhirnya mulutnya buka sedikit bersamaan dengan desahannya.
�Aaahhh.. Maasss..!� napasnya mulai mengincar.
Kumasukkan lidahku ke mulutnya. Kubelit lidahnya pelan-pelan. Ia juga membalas. Tanganku mulai meraba-raba dadanya. Berasa putingnya telah mengeras di atas bukit kembarnya yang kecil. Kuremas-remas ke-2 nya berganti-gantian.
�Maaasss.. oooohhhh.. Mmmasss.. shshhshshs�� desahnya.

Kulepas kecupanku. Kupandangi mukanya sekalian tanganku mengusung kaosnya. Ia diam saja. Lepas telah kaosnya, saat ini tinggal BH mininya. Kulepaskan pengaitnya. Ia tetap diam saja. Pada akhirnya terpampanglah bukit kembarnya yang kecil lucu. Seperti umumnya, untuk menaklukan seorang perawan, tidak dapat tergesa-gesa. Haruslah sabar dan dengan kata-kata yang akurat.
�Bukan maaiinnn. Susumu sangat bagus Sar..!� kataku sekalian melihati bukit kembarnya.
Berwarna tidak seputih Rina, cukup coklat seperti warna kulitnya. Saya elus pelan-pelan sekali. Kusentuh-sentuh putingnya yang telah mencolok. Tiap kusentuh putingnya, ia menggeliat.

Kutidurkan ia ke karpet. Lantas kuciumi dada kanannya, yang kiri kuremas-remas.
�Aaahhh.., ssshhh.., Maaasss.., aaaddduuuhhh� aaa..!�
Berganti-gantian kanan kiri. Terkadang kecupanku turun ke perutnya, lantas naik kembali. Tangan kananku telah mengelus-ngelus pahanya. Ia tetap menggunakan celana panjang katun. Terkadang kuelus-elus selangkangannya. Ia mulai buka pahanya. Sementara itu Rina telah pergi ke kamar mandi. Karena kudengar suara siraman air.

Sesudah saya percaya ia telah di pucuk gairahnya, kupandangi mukanya kembali. Mukanya telah memeraskarena gairahnya. Ini waktunya. Lantas tanganku mulai buka pengait celananya, retsletingnya, dan turunkan celana panjangnya sekaligus dengan celana dalamnya. Tidak ada penampikan. Bahkan juga ia menolongnya dengan mengusung bokongnya. Ia melihatiku sayu.

Bukit kemaluannya kecil tidak dengan bulu. Nyaris sama dengan milik Titin dahulu. Karena mungkin sama orang Sunda. Kupandangi bibir kemaluannya. Ia tutupinya dengan ke-2 tangannya. Kutarik tangannya perlahan-lahan sekalian kudekatkan mukaku. Awalnya tangannya tutup cukup keras, tapi semakin lama mulai menurun. Kucium bibir kewanitaannya. Aaahhh.., fresh sekali wanginya. Kuulangi seringkali. Tiap kucium, bokongnya dinaikkan ke atas sekalian mendesah.
�Aaahhh� Masss.., mmm.. sshshshs��
Tangkai kejantananku tadi telah cukup lemas, mulai mengeras kembali.

Lantas kubuka bibir kewanitaannya dengan jariku. Telah basah. Kutelusuri semua lubangnya dengan jariku, lantas lidahku. Ia makin menggeliat. Lidahku menari-nari cari kedele-nya. Sesudah dapat, kujilat-jilat secara cepat sekalian cukup kutekan-tekan. Reaksinya, gelinjangnya semakin luar biasa, bokongnya bergoyang ke kanan dan ke kiri.
�Adduuuhhh� Maasss� aaahhh.. ssshhh.. aaahhh..!�
Kuangkat ke-2 kakinya, kutumpangkan ke bahuku, hingga lubang kewanitaannya makin buka. Kupandangi belahan kewanitaannya. Begitu cantik lubangnya. Hangat dan berkedut-kedut.
�Saarr.., memekmu bagus benar.. Harum lagi��
Kembali kuhisap-hisap. Ia makin keras mendesah.

Kurang lebih 5 menit selanjutnya, pahanya menjepit leherku keras sekali. Lubang keperawanannya berdenyut cepat sekali.
Dan, �Syurrr� syurrr�� menyemburkanlah cairan kepuasannya.
Kuhirup semua. Manis, asin, renyah jadi satu. Aaasshhh� segarnya. Kakinya telah melemas.Kuturunkan kakinya, kukangkangkan pahanya. Kuarahkan tangkai keperkasaanku ke lubangnya sekalian kupandangi mukanya.
�Boleh Sarr..?� tanyaku meminta persetujuannya.
Matanya melihatku sayu, tidak berkekuatan. Ia cuma menggangguk.
�Pelan-pelan yaa Mass..!�
Kuoles-oleskan kepala kemaluanku dengan cairan pelumas yang keluar lubang senggamanya. Lantas kugesek-gesekkan kepala kejantananku ke bibir kepuasannya. Kuputar-putar sekalian menekan perlahan-lahan.

�Aaahhh.. Maasss� Ooohhh..!� ia mendesah.
Lantas kutekan dengan sangat perlahan-lahan. Kepalanya segera masuk. Kuperhatikan kemaluannya menggembung karena menelan kepala keperkasaanku. Tertekan sedikit kembali. Kusaksikan ia menggigit bibir bawahnya. Kuangkat bokongku sedikit dengan sangat perlahan-lahan. Lantas kudorong kembali. Demikian berkali-kali sampai ia tidak meringis.
�Ayooo� Masss.. aaahhh.. ooohhh.., ssshhhshshhh..!�
Lantas kudorong kembali. Masuk sepertiganya. Ia meringis kembali. Kutahan sesaat, kutarik perlahan-lahan, lantas kudorong kembali. Berasa kepala tangkai kejantananku berkenaan selaput tipis. Nach inilah selaputnya.
�Kok tidak dalam..? Belum masuk separuhnya sudah terkena..!� batinku dalam hati.
�Sar.., tahan sedikit yaa..!�
Lantas kucium bibirnya. Kami berciuman, sama-sama mengulum. Dan dengan mendadak kutekan tangkai keperkasaanku dengan keras.
�Pret..!� kemaluanku menubruk suatu hal langsung sobek.
Ia ingin menjerit, tapi karena mulutnya kusumpal, jadi tidak ada suara yang keluar. Kudiamkan sesaat kejantananku supaya lubang keperawanannya ingin terima benda tumpul asing. Lantas kutarik ulur pelan-pelan. Sesudah kelihatan ia tidak merasakan kesakitan, kutekan lebih dalam kembali. Kutahan kembali. Kuangkat perlahan-lahan, kutekan sedikit . Demikian berkali-kali sampai senjataku masuk semua. Ia tidak dapat berbicara karena mulutnya kulumat. Kutahan kemaluanku dalam, kulepaskan kecupanku. Lubang senggamanya menjepit semua batangku di semua segi. Rasanya bukan bermain enaknya.

�Gimana Sar..?�
�Sakiittt Masss� Periiihhh� Mmmm..!�
�Tahan saja dahulu, sesaat lagi ilang kok�� sekalian kucabut benar-benar perlahan-lahan.
Kutekan kembali sampai menyentuk ujung rahimnya. Demikian berkali-kali. Saat kutarik, kusaksikan kemaluan Sari cukup tertarik sampai terlihat cukup menggembung, dan jika kutekan, cukup mblesek menggelembung. Sesudah 5 atau 6 kali saya naik turun, berasa cukup mulai licin. Dan Sari juga tidak kelihatan kesakitan kembali.
�Sar.., memekmu sempit sekali. Ooohhh sedap sekali Sar..!� bisikku sekalian percepat pergerakanku.

Ia kelihatannya telah merasa nikmat.
�Aaahhh� eennnaaakkk� Masss� aaahhh.. shshshshsh�� desahnya. Kupercepat terus.
�Ah.. ah.. ahh.. ooo.. shshsh.. aaaddduuuhhh� ooohhh..!� bokongnya mulai bergerak menyeimbangi pergerakanku. Kurang lebih 5 menit, ia mulai tidak teratasi. Bokongnya bergerak liar. Mendadak ia menekuk, ke-2 kakinya menjepit bokongku sekalian mengusung bokongnya. Bibir kemaluannya berkedut-kedut.
Dan, �Sysurrr.. syuurrr..� 2x kepala kejantananku disembur oleh cairan hangatnya.
Karena saya dari barusan mau keluar dan kutahan-tahan, karena itu kupercepat pergerakanku.
�Masss� Uuudddaaahhh.. Mmasss.. Aaaddduuhhh.. Gellii.. Maass..!� teriaknya.
Saya tidak perduli. Keringatnya telah mirip orang mandi. Kupercepat terus pergerakanku, pada akhirnya, �Crooot� cruuuttt..� 3x saya menembakan cairanku di lubang kepuasannya.
Lantas saya roboh di sampingnya.

Mendadak, �Plok.. plok.. plok..� kedengar suara tepokan.
Ternyata Rina telah dari barusan memerhatikan kami berdua.
�Mas hebat� Sari.. selamat yaa..!� ucapnya sekalian mencium pipi Sari.
Sari cuma dapat tersenyum di antara napasnya yang ngos-ngosan.
�Enak Sar..?� tanyanya kembali.
Sari cuma dapat menggangguk kurang kuat. Lantas saya merengkuh Sari.
�Sari. Terima kasih yaa..!� kataku sekalian mengecup pipinya.
�Sari terima kasih Mas.. Enaakkk sekali ya Mass..!�

Saya bangun ambil baju-bajuku yang berantakan. Kusaksikan di selangkangan Sari ada bintik-bintik lendir kemerahan. �Aaaahhh� Saya dapat perawan kembali..!� batinku. Baca : Narasi Seks Dewasa Cabul 2018 Wanita 1/2 Perawan

Lantas saya ke kamar mandi. Usai kumandi, giliran Sari yang mandi. Sesudah semua usai, kami cuma mengobrol saja sekalian minum teh hangat yang dibuatkan Rina. Bercerita pengalaman yang dirasa oleh masing. Saya lemas karena di dalam 2 jam sampai 3x bermain.

Semenjak waktu itu, Sari selalu tiba jam 3 sore. Dan saat sebelum belajar, kami selalu memulainya dengan pelajaran biologis. Dan Rina kelihatannya ketahui dan mengetahui jika punyanya Sari tambah lebih tambah oke, menjadi ia mengalah selalu dapat gantian ke-2 . Dan mereka juga sama-sama share. Sama-sama coba dan mengajarkan. Saya yang jadi alat uji coba mereka menurut saja. Setelah sedap sich.

Sesudah pembagian rapor, rupanya yang nilainya naik banyak cuma Sari. Tapi ke-2 nya naik kelas dengan nilai di atas rerata. Demikianlah pengalamanku dengan gadis-gadis SMP.

Comments are closed.